WASHINGTON, KOMPAS.com - Jumlah pekerja AS yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tembus mencapai 38,6 juta jiwa sejak karantina wilayah (lockdown) dilakukan.
Sementara saat ini, pemerintah setempat masih memperdebatkan langkah-langkah jaring pengaman sosial bagi warga terdampak PHK.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, sebanyak 2,34 juta warga Amerika terkena PHK pada minggu lalu. Jumlah itu memang lebih sedikit dibanding minggu-minggu sebelumnya, tapi total keseluruhan masih yang tertinggi dalam catatan.
Jumlah klaim tetap saja di atas jumlah klaim selama krisis keuangan global tahun 2008. Jumlah klaim malah sejalan dengan fenomena kehilangan pekerjaan saat Great Depression.
Baca juga: Imbas Virus Corona, Tingkat Pengangguran di AS Tembus 14,7 Persen
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran masih terus meningkat tapi telah melewati puncaknya pada akhir Maret 2020. Laporan lain menunjukkan, penjualan rumah di AS runtuh bulan lalu, begitu pun industri manufaktur.
"Jika ada yang berpikir bahwa 2,5 juta klaim baru sama sekali tidak membawa bencana, mereka menipu diri mereka sendiri," kata ekonom Joel Naroff, memperingatkan ekonomi berada di putaran kedua gelombang PHK dikutip CNA, Jumat (22/5/2020).
Partai Demokrat di Kongres sebetulnya telah meminta senat menyetujui langkah pengeluaran 3,3 triliun dollar AS yang disetujui DPR pada pekan lalu untuk merevitalisasi ekonomi.
Tapi pemerintah Presiden AS Donald Trump menolak rancangan itu karena tengah mendorong banyak negara bagian untuk melonggarkan karantina wilayah.
"Kami melakukan hal yang benar, tetapi kami sekarang ingin pergi. Anda akan menghancurkan negara jika Anda tidak melakukannya," katanya kepada para pemimpin Afrika-Amerika dalam kunjungan ke Michigan.
Ketua DPR Nancy Pelosi pun mendorong pemerintah menyetujui Undang-Undang "Heroes Act" yang mencakup 1 triliun dollar AS untuk pemerintah pusat dan lokal, rumah sakit, petugas kesehatan, bantuan UMKM, dan masyarakat terdampak.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, menolak upaya Pelosi meski mengakui kemungkinan besar bantuan tambahan akan dibutuhkan.
Mnuchin mengatakan, para pejabat perlu meluangkan waktu untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Pelosi akhirnya balas menyerang Partai Republik, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, karena menyeret kaki mereka.
"McConnell dan Senat GOP perlu datang ke meja perundingan, membantu memberikan bantuan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian," ucap Pelosi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.