JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan pandemi Covid-19 membuat kondisi keuangan KAI menjadi cukup berat.
Hal ini terjadi semenjak pemerintah melarang masyarakat bepergian maupun mudik, sehingga pemasukan yang dari penjualan tiket menurun secara drastis.
"Semenjak pandemi Covid-19 muncul pendapatan dari penumpang memang luar biasa menurun. Oleh sebab itu kami telah menyiapkan beberapa langkah strategi kami untuk mempertahankan keuangan kami," ujarnya dalam pressconference yang dilakukan secara virtual, Jumat (22/5/2020).
Baca juga: Jelang Lebaran, KAI Patok Tarif Kirim Barang Mulai dari Rp 200 Per Kg
Strategi pertama disebutkan Didiek adalah melindungi semua pegawai KAI baik dari segi kesehatan, kesejahteraan dan melindungi para pelanggan.
Dari segi kesehatan, PT KAI telah menerapakan langkah preventif pencegahan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan baik di stasiun, di gerbong kereta hingga mewajibkan para pegawai menggunakan Alat Perlindungan Diri (ADP).
"Pegawai kami wajib menggunakan masker, menyediakan hand sanitizer di gerbong kereta dan di stasiun dan kami juga telah membatasi jumlah para pelanggan kami untuk layanan kereta jarak dekat," jelasnya.
Baca juga: Terimbas Pandemi, Garuda dan KAI Pastikan Karyawan Tetap Dapat THR
Dari segi kesejahteraan, PT KAI tidak melakukan sama sekali Putus Hubungan Kerja (PHK) kepada semua pegawai dan membayarkan gaji sesuai dengan hak serta memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai tepat pada waktunya.
Kedua, lanjut dia,menjaga cash dan likuiditas. Menurut Didik memang saat ini pendapatan jauh menurun maka untuk menghambat terjadinya cashflow yang minus pihaknya telah menyiapkan dana yang dipinjam dari perbankan.
"Dengan bantuan dari perbankan walaupun cashflow kami defisit tapi kami menyakinkan likuiditas kami aman, terjaga dengan baik," katanya.
Lalu langkah ketiga melakukan efisiensi biaya dengan memotong beberapa opsi dana. "Kami melakukan pemotongan efisiensi biaya dan melakukan cost reduction artinya apabila ada biaya yang menurut kami tidak penting, kami potong," jelas dia.
Selain itu, Didiek juga mengatakan pihaknya telah meminta pihak perbankan untuk melakukan penundaan pembayaran sampai satu tahun ke depan. Sementara kepada para vendor, PT KAI juga mememinta relaksasi karena kas keuangannya sedang bermasalah.
"Ini beberapa langkah yang kami siapkan. Kami berharap semoga Covid-19 ini cepat berlalu dan keadaan segera membaik," harapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.