Pada Senin (25/5/2020), saham Lufthansa mencapai 8,64 euro atau setara dengan 9,41 dollar AS per lembarnya.
"Sebelum pandemi, perusahaan itu sehat dan menguntungkan dan memiliki prospek bagus untuk masa depan, tetapi perusahaan itu menghadapi keadaan darurat eksistensial karena krisis korona saat ini," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
"Paket stabilisasi pemerintah federal memperhitungkan kebutuhan perusahaan serta kebutuhan pembayar pajak dan karyawan Grup Lufthansa," jelas mereka.
Lufthansa pada kuartal pertama tahun ini mencatatkan kerugian sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar 1,3 miliar dollar AS. Perusahaan pun menilai penerbangan global pulih dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi selama beberapa tahun ke depan.
Perusahaan ini menutup anak usahanya Germanwings yang melayani penerbangan berbiaya hemat dan berencana mengurangi 10.000 pekerja akibat pandemi.
Baca juga: Nyaris Bangkrut, Thai Airways Akhirnya Diselamatkan Pemerintah