Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Libur Lebaran, Rupiah Ditutup Melemah 0,31 Persen

Kompas.com - 26/05/2020, 16:35 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usai libur Lebaran, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot ditutup melemah.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (26/5/2020), rupiah ditutup pada level Rp 14.755 per dollar AS.

Rupiah melemah 45 poin atau 0,31 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.710 per dollar AS.

Baca juga: Melemah, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terdorong sentimen memanasnya kembali hubungan antara AS dan China. AS menuduh China sebagai biang kerok merebaknya virus corona di dunia.

Sementara China yang baru saja mengumumkan Rancangan Undang-undang keamanan nasional yang berpotensi menuai protes Hong Kong. RUU ini juga mendapat tentangan dari AS.

“China mengumumkan RUU keamanan nasional yang baru, jika diterapkan akan memberi Beijing lebih banyak kendali atas Hong Kong dan dapat memicu protes pro-demokrasi lebih lanjut di kota tersebut,” kata Ibrahim.

Otoritas keamanan Hong Kong juga mengatakan adanya kemungkinan aktivitas terorisme untuk tumbuh di Hong Kong, di tengah maraknya unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Hong Kong.

Baca juga: Rupiah Pagi Melemah

AS juga semapat mengancam sanksi terhadap China jika Beijing mengimplementasikan RUU keamanan nasional baru yang lebih ketat atas Hong Kong.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien, Minggu lalu mengatakan AS ingin Hong Kong memiliki otonomi yang luas sehingga tetap bisa menjadi pusat keuangan Asia.

“China masih melakukan Kongres Nasional hingga 28 Mei nanti. Di sela-sela kongres, Menlu Wang Yi mengingatkan AS untuk tidak mengonfrontasi China,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com