KOMPAS.com - Uber Technologies Inc berencana akan memangkas sekitar 600 pegawainya di India. Hal ini akibat diberlakukanya lockdown yang menyebabkan bisnis di India ikut terhenti.
Pekan lalu, Uber mengatakan akan fokus pada bisnis intinya yakni layanan penumpang kendaraan dan pengiriman makanan.
Selain itu Uber juga telah memangkas lebih dari sepertiga jumlah stafnya secara global dalam upaya untuk tetap untung meskipun ada pandemi Covid-19.
Baca juga: Menperin Setuju Kerja Shift Malam Hanya untuk Pekerja di Bawah 50 Tahun
"Dampak dari Covid-19 dan adanya pemulihan yang tidak terduga membuat Uber IndiaSA tidak punya pilihan selain mengurangi jumlah tenaga kerja," ujar Presiden Uber Asia Selatan Pradeep Parameswaran mengutip dari Reuters, Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Bukan hanya Uber, ternyata perusahaan saingannya yaitu Ola telah memangkas sekitar 1.400 pekerjaan karena lockdown yang menurunkan pendapatan sebesar 95 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Bisnis Ola dan Uber ini mulai terhenti pada akhir Maret lalu saat India telah menerapkan lockdown akibat dari Pandemi Covid-19.
Uber tidak mengatakan berapa banyak pekerja yang diperkerjakan di India, tetapi sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tengah memperkerjakan sekitar 2.400-2.500 karyawan sebelum PHK resmi diumumkan.
Baca juga: Erick Thohir: 86 Persen BUMN Siap Hadapi New Normal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.