JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memproyeksikan, hari ini rupiah masih berpeluang menguat lantaran sentimen positif dari pelonggaran lockdown (karantina wilayah) yang mulai diberlakukan di beberapa negara.
“Pasar masih merespons positif potensi pertumbuhan ekonomi dengan bertambahnya rencana atau pelaksanaan pembukaan lockdown di negara-negara pandemi seperti di Jepang, Australia, Korea Selatan, AS, Eropa, China dan negara lainnya termasuk Indonesia,” katanya.
Di sisi lain, mulai memanasnya dua negara ekononomi dunia, AS dan China masih menjadi kekhawatiran pasar.
Baca juga: IHSG Berhasil Bangkit, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.710 Per Dollar AS
Namun sementara kondisi ini masih dikesampingkan mengingat pembukaan lockdown yang mampu memperbaiki kondisi ekonomi dinilai lebih penting.
“Pasar mewaspadai perkembangan sikap AS yang bisa memperkeruh hubungannya dengan China,” tambah dia.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.650 per dollar AS sampai dengan Rp 14.800 per dollar AS.
Sementara pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah mengalami pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka pada Rp 14.740 per dollar AS atau melemah 30 poin (0,2 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 14.710 per dollar AS.
Baca juga: Menguat, Berikut Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.