Keresahan tersebut ia tulis tentang bagaimana lulusan perawat rata-rata dididik untuk langsung bisa kerja di RS, klinik, atau balai kesehatan.
"(Oleh karena itu) Profesi keperawatan sangat merasakan makna bisnis ini setelah adanya corona. Betapa penting makna ide dan kreativitas dalam bisnis," tulisnya. (Baca selengkapnya)
4. Anak Main Gawai, "Memang Gue Pikirin!"
Pada era kekinian, gawai jadi satu "teman baru" bagi anak-anak kita. Mereka seperti tidak bisa terpisahkan oleh anak-anak, terlebih, ketika banyak kegiatan yang dilakukan hanya di rumah.
Lantas, bagaimaan orangtua bisa mengontrol kebiasaan anak-anak bisa terus-menerus, bahkan lebih akrab dengan gawainya daripada orangtua?
Kompasianer Imanuel Tri berpendapat, anak lebih banyak meniru perilaku yang ada lingkungan.
Lingkungan inilah, lanjutnya, guru paling efektif bagi anak-anak.
"Ia akan meniru anak-anak yang lain. Ia akan meniru kakak-kakaknya. Dan ia juga akan meniru orang tuanya."
Lalu jika orangtua ingin melarang sungguh tidak adil bagi anak-anak.
"Jangan melarang anak-anak menggunakan gawai. Jika dilarang anak-anak akan terpisah dari dunia nyata sekarang ini. Bukankah anak-anak juga butuh aktualisi diri?" tulisnya. (Baca selengkapnya)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.