Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Maskapai AS Bakal Pangkas Jumlah Karyawan Secara Drastis

Kompas.com - 31/05/2020, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Dua maskapai penerbangan utama di Amerika Serikat, yakni Delta Airlines dan American Airlines dilaporkan bakal memangkas jumlah karyawan secara signifikan.

Dilansir dari CNN, Minggu (31/5/2020), langkah ini dilakukan akibat anjloknya permintaan transportasi udara akibat pandemi virus corona.

Adapun pemangkasan jumlah karyawan dilakukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pensiun sukarela.

Baca juga: Imbas Corona, Maskapai Terbesar Amerika Latin Bangkrut

Dalam surat yang ditujukan kepada para karyawan, American Airlines menyatakan perlu mengurangi sekira 30 persen dari jajaran manajemen dan staf lantaran bakal bertransisi menjadi maskapai yang lebih kecil.

Selain memangkas jumlah karyawan, American Airlines pun menyatakan keputusan pensiun sukarela akan dikomunikasikan pada Juli 2020. Para staf tersebut akan memperoleh gaji hingga 30 September 2020.

"Tim kepemimpinan yang lebih efisien dimulai dari atas dan kami merestrukturisasi seluruh level dan fungsi kunci, dimulai dari tim direksi. Kami akan mengumumkan tim direksi yang telah direorganisasi, dan para pemimpin tersebut akan direstrukturisasi dalam putaran berikutnya," tulis maskapai.

Sementara itu, Delta dalam memonya kepada karyawan mengumumkan bahwa sayangnya maskapai yang lebih ramping berarti membutuhkan karyawan yang lebih sedikit.

Baca juga: CEO Boeing Prediksi Satu Maskapai AS Bakal Gulung Tikar akibat Corona

Pada musim semi ini, Delta telah memangkas jadwal penerbangannya secara drastis. Namun, maskapai tersebut akan mengoperasikan kembali sejumlah rute penerbangan pada Juni 2020.

Namun demikian, jadwal penerbangan Delta pada kuartal II 2020 berkurang 85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Delta pun menawarkan dua program sukarela kepada karyawan, salah satunya adalah kebijakan pensiun bagi karyawan yang sudah bekerja di maskapai tersebut selama lebih dari 25 tahun.

Tidak ada maskapai yang dapat melakukan PHK yang direncanakan hingga Oktober 2020, sesuai dengan persyaratan bailout yang diberikan pemerintah AS.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com