Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren KPR Syariah yang Semakin Diminati Generasi Milenial

Kompas.com - 31/05/2020, 17:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah menawarkan sejumlah keuntungan untuk masyarakat yang ingin mendapatkan rumah impian, sekaligus jadi alternatif lain di luar kredit yang ditawarkan perbankan konvensional.

Praktisi properti Muhammad Arief mengatakan, konsep KPR syariah menawarkan kemudahan dan keadilan berdasarkan prinsip syariah seperti cicilan yang flat karena akad kredit didasarkan atas harga rumah di masa depan.

Dalam konsep syariah, harga dan cicilan sudah ditentukan sejak awal perjanjian. Sehingga cicilan bersifat tetap setiap bulan sampai lunas, di mana baik developer maupun bank syariah sudah menetapkan margin keuntungan saat proses akad (murabahah).

Ini berbeda dengan KPR bank konvensional yang penetapan bunga bersifat mengambang (floating) tergantung kondisi pasar. Sehingga nasabah tidak dipusingkan dengan kenaikan cicilan.

Baca juga: Produk Baru KPR Syariah, Nasabah Bisa Atur Besaran Cicilan Sendiri

"Konsep syariah sangat bagus, sebenarnya bukan berbunga tapi konsepnya lebih kepada sharing, dalam beberapa tahun nilainya berapa," jelas Arief kepada Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

Selain itu, bank syariah tidak mengenakan pinalti untuk pelunasan di awal jadi salah satu kelebihan KPR syariah.

Menurut dia, tren KPR syariah terus mengalami kenaikan di Indonesia, terutama dari kalangan muda atau milenial. Kendati demikian, bank syariah sendiri punya pekerjaan rumah agar lebih gencar memberikan edukasi terkait KPR syariah.

"Harus diakui dalam industri syariah, user atau nasabah belum cukup paham apa itu KPR syariah dan apa itu ekonomi syariah," ujar Arief yang juga konsultan arsitektur dan urban desainer di Bandung ini.

Baca juga: Menilik Tren Milenial Pilih KPR Syariah

Sementara itu, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengungkapkan, pihaknya menyediakan KPR syariah dalam program Tunjuk Rumah.

Tunjuk Rumah adalah program yang ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman yang sesuai keinginan.

Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah.

Kelebihan program tunjuk rumah dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai akhir cicilan serta kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.

Baca juga: KPR Syariah Makin Diminati Milenial, Apa Sebabnya?

Program Tunjuk Rumah 2020 di launching pada 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah diantaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income.

BNI Syariah memberikan promo atau tarif khusus kepada calon nasabah yang merupakan karyawan BUMN, ASN, regulator (BI, KPK, OJK), dokter, karyawan perusahaan swasta nasional/ multinasional, karyawan swasta lokal, nasabah referral dari developer rekanan BNI Syariah, maupun karyawan korporasi.

Karyawan korporasi ini adalah pegawai institusi/perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah untuk payroll maupun penyaluran pembiayaan karyawan.

Untuk saat ini ada sekitar 1.000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah. Hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah mencapai Rp 766,7 miliar. Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah yaitu wilayah Jabodetabek.

Baca juga: Produk KPR Syariah Bank Danamon Ini Paling Diminati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com