Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Minta Manfaatkan Pekarangan, Mentan: Bisa Jadi Sumber Pendapatan

Kompas.com - 31/05/2020, 20:52 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Dia merasakan manfaat dari kegiatan ini yang dia sebut luar biasa memberikan perubahan bagi kelompoknya dan juga sekitarnya.

“Bisa dibilang luar biasa bagi kami, terutama untuk konsumsi setiap hari dapat sayuran di pekarangan sendiri, tidak perlu ke pasar apalagi ada pandemi kita tidak bisa banyak keluar,” ujarnya.

Selain untuk kebutuhan pangan keluarga, hasil panen sayur yang berlimpah diakuinya tidak habis untuk dikonsumsi sehingga sebagian dijual kepada penjual sayur keliling.

“Ini juga tetangga desa kalau lihat banyak yang tertarik dan ingin bertanam, saya bagikan bibit untuk mereka tanam sendiri,” katanya.

Baca juga: Dukung Pangan Nasional, Kementan Distribusikan 46,27 Persen Pupuk Bersubsidi

Sajariyati menjelaskan, pihaknya banyak yang menanam sayuran umur pendek, seperti pakcoy, sawi, kangkung, hingga bayam yang membuatnya sering panen.

“Kami juga menanam cabai karena selain hasilnya bagus juga menarik dipandang seperti tanaman hias jika sedang berbuah,” terangnya.

Tidak hanya aneka sayur dan buah, dia mengatakan, kelompoknya juga menanam singkong untuk diolah menjadi keripik.

“Kami juga tanam singkong, itu biasanya kita olah jadi keripik dan kita jual laku sekali, semua dikerjakan oleh kelompok,” ujarnya.

Meskipun lahan pekarangan yang dimiliki terbatas, Sajariyati menyiasati dengan banyak membuat rak vertikultur baik di kebun demplot maupun pekarangan anggota.

Baca juga: Laboratorium Hewan Kementan Disulap untuk Uji Virus Corona

Selama pandemi Covid-19, dia mengaku tetap berproduksi untuk mengantisipasi kebutuhan pangannya tetap berlanjut dan terpenuhi.

“Sejak awal saya atur jadwal kelompok kecil untuk penyiraman, penyemaian dan kegiatan di kebun demplot, jadi selama pandemi ini tidak ada masalah, semua tetap jalan terus kita di kebun,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com