Sementara Co-Founder Terartai Trina Soetandar mengatakan, penjualan untuk acara besar seperti cinderamata acara pernikahan biasanya mencapai ratusan scarf dan ulang tahun mencapai puluhan scarf.
"Kalau paket (jumlah pemesanan) kita keep it fleksibel. Nanti supplier bisa diskusi lagi dengan kami soal harga dan desain," ujarnya.
Baca juga: Platform Bisnis Ini Mempermudah Pekerjaan Saat Work From Home
Rentangkan bisnis
Kini, Terartai telah menyerap 8 artist dari rentang usia 15-32 tahun. Mereka, kata Amanda, memiliki imajinasi, ekspresi, dan opini yang mengagumkan.
Beberapa anak dengan gerak tangan terbatas, biasanya menjadi art director dari setiap desain yang dia kerjakan. Namun ide-ide, tetap berasal dari kerja otak mereka sendiri.
"Saat ini scarf sudah dijual melalui website, instagram Terartai, e-commerce (Tokopedia dan Shopee). Kalau untuk pesanan besar (wedding souvenir) masih by contact. Profit sudah lumayan dari modal awal Rp 5 juta," papar Amanda.
Ke depan, Terartai berencana mengembangkan beragam merchandise seperti totebag karena tingginya permintaan.
"Kami mau bikin totebag. Merchandise lainnya kami tanya-tanya customer sukanya apa, dari situ kami tentukan mau buat next product-nya apa," tutup Trina.
Baca juga: Ekspor Lentera Hias, UMKM Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Per Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.