Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Warga, KKP Ringkus Pelaku Bom Ikan di Morowali

Kompas.com - 02/06/2020, 09:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Destructive fishing masih marak

Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Matheus Eko Rudianto menambahkan, praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan (destructive fishing) masih marak dilakukan oleh nelayan Indonesia di beberapa wilayah.

Padahal penggunaan bom ikan mengakibatkan kerusakan jangka panjang. Bukan hanya terjadi pada ikan, tapi juga merusak habitat terumbu karang.

KKP sendiri telah mengupayakan langkah-langkah pemberantasan kegiatan destructive fishing. KKP telah memiliki Rencana Aksi Nasional Pengawasan dan Penanggulangan Kegiatan Penangkapan Ikan yang Merusak Tahun 2019-2023 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 114/KEPMEN-KP/SJ/2019.

”Langkah-langkah pencegahan, pembinaan dan penanganan terus akan kami dorong agar praktik-praktik DF ini bisa dihilangkan," tutur Eko.

Adapun, penangkapan pelaku pengeboman ikan di Sulawesi Tengah ini menambah panjang daftar pelaku destructive fishing yang diamankan oleh Ditjen PSDKP-KKP.

Selama 2 (dua) bulan terakhir, ada 31 orang pelaku destructive fishing yang berhasil diringkus dari berbagai lokasi, yakni Tojo Una una - Sulawesi Tengah, Halmahera- Maluku Utara, Flores Timur – Nusa Tenggara Timur, Sumbawa – Nusa Tenggara Barat, dan di Sulawesi Utara.

Baca juga: Jelang Lebaran, KKP Tangkap Lagi 2 Kapal Maling Ikan di Natuna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com