Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpukul Corona, Pendapatan Garuda Indonesia Tergerus 90 Persen

Kompas.com - 02/06/2020, 17:26 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pelaku industri penerbangan di seluruh dunia, tidak terkecuali maskapai nasional, Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pandemi Covid-19 telah menggerus 90 persen pendapatan tahunan perseroan.

"Untuk Garuda sendiri saya pikir enggak unique ya, pendapatan turun di level 90 persen, tinggal 10 persen," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (2/6/2020).

Hal tersebut utamanya diakibatkan terbatasnya pergerakan masyarakat selama pandemi berlangsung. Padahal, maskapai seperti Garuda Indonesia pendapatannya berkegantungan kepada mobilitas masyarakat.

Baca juga: Batal Berangkatkan Jemaah Haji, Ini Kata Garuda Indonesia

Selain berdampak terhadap pendapatan, maskapai plat merah tersebut terpaksa memarkirkan mayoritas armada pesawat yang dimiliki.

"Pesawat kita 70 persen parkir, digrounded. Mayoritas penerbangan itu load factornya di bawah 50 persen. Jadi ini impactnya sangat berat bagi Garuda dan maskapai lain," tutur Irfan.

Menurut Irfan, margin keuntungan industri penerbangan sangatlah sedikit. Oleh karenanya, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret lalu telah berdampak signifikan terhadap keuangan perseroan.

Kendati demikian, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimandatkan untuk mengangkut penumpang antar wilayah, Irfan memastikan pihaknya masih mengoperasikan rute-rute pesawat sesuai ketentuan pemerintah.

Baca juga: Garuda Indonesia Minta Perpanjangan Pelunasan Utang 500 Juta Dollar AS

"Secara dinamis kita liat load factornya dan kemudian pelan-pelan kita turunkan frekuensi penerbangannya," katanya.

Dengan pandemi yang diproyeksi masih belum akan selesai dalam waktu dekat, kondisi Garuda Indonesia diprediksi baru akan normal kembali pada tahun 2022 hingga 2023.

"Kami mendapatkan konsesus, insustri ini bisa recovery sebelum covid dalam masa 2 sampai 3 tahun," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com