Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Yakin Proyek Smelter Rampung Bisa Datangkan Devisa 9 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 02/06/2020, 21:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, apabila proyek pembangunan smelter yang ada di Kabupaten Konawe dan Morowali dikebut penyelesaiannya, Indonesia akan menerima hasil devisa ekspor yang besar senilai 9 miliar dollar AS.

Proyek tersebut rencananya akan dikerjakan oleh Tenaga Kerja Asing dari China.

"Kalau proyek ini kita teruskan dan kita tuntaskan, tahun ini kita bisa dapat devisa ekspor 9 miliar dollar AS dari stainless steel dan karbon steel dari 4 industri yang ada di daerah sana," katanya melalui diskusi virtual, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Jubir Luhut: 500 TKA China Dibutuhkan untuk Mempercepat Pembangunan Smelter

Dalam data slide yang ia tampilkan, dijelaskan pada 2014 kontribusi ekspor besi baja masih berkontribusi sebesar 1,1 miliar dollar AS. 

Luhut yakin, ekspor besi baja yang terus dikembangkan di Indonesia ini tiap tahunnya terus meningkat.

Pada 2019, ekspor besi baja mulai menyusul ekspor kendaraan yakni sebesar 7,4 miliar dollar AS. Sedangkan ekspor kendaraan pada 2019, berkontribusi sebesar 8,1 miliar dollar AS.

"Yang cukup membantu kita adalah besi baja yang juga terus meningkat. Besi dan baja ini dulu 2018, masih 10 besar ini sekarang tahun ini sudah di nomor tiga (kontribusinya). Apa itu besi baja? Itu yang dari Morowali, lahir dari Konawe Utara, yang didemo-demo bilang TKA China ini justru memberikan kontribusi terbesar ke kita," ujarnya.

"Kemudian ekspor besi baja dan kendaraan Indonesia, di 2014 kalau Anda lihat, kendaraan 5,2 miliar dollar AS untuk kendaraannya. Ekspor nikel ore cuma 1,1 miliar dollar AS," sambung Luhut.

TKA China Dibutuhkan

Sebelumnya, Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengklaim, 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China sangat dibutuhkan di tengah upaya hilirisasi tambang di Indonesia.

Sebab, kata Jubir Luhut itu, 500 TKA China yang rencananya datang pada akhir Juni atau awal Juli 2020 itu akan mempercepat pembangunan smelter nikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menurut jodi, teknologi RKEF akan membuat pembangunan smelter menjadi lebih ekonomis, cepat dan memiliki standar lingkungan yang baik. Bahkan kata dia, teknologi itu juga akan menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing di pasar internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com