Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri MICE Diprediksi Rugi hingga Rp 7 Triliun Akibat Covid-19

Kompas.com - 03/06/2020, 09:58 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) diprediksi akan merugi hingga Rp 7 triliun karena terdampak oleh pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Direktur MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Iyung Maruroh dalam video conference, Selasa (3/6/2020).

Ia mengatakan, berdasarkan data dari Indonesia Event Industry Council (Ivendo), potensi kerugian sektor MICE akibat pandemi Covid-19 berkisar Rp 2,69 triliun - Rp 6,94 triliun.

Ia menyebut, data tersebut mencatat sekitar 96,43 persen acara di 17 provinsi harus ditunda, dan 84,20 persen lainnya dibatalkan.

Baca juga: Dituding Tak Berkoordinasi dengan Anies Soal Corona, Ini Jawaban Luhut

Selain kerugian materil, pandemi Covid-19 juga membuat 90.000 pekerja industri ikut terimbas. Dengan adanya pandemi, ia menghimbau pelaku usaha mulai menjajaki bisnis secara online.

“MICE online tetap ada keuntungan tetapi online ini tidak bisa terus menerus karena pemain MICE kita banyak yang offline. Kami optimistis online tetap harus ada namun jangan menggantikan offline,” kata Iyung.

Berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) World Member Update per 27 Februari 2020 tercatat, sedikitnya 12 acara ditunda di Indonesia, serta dua dibatalkan. Oleh sebab itu, strategi pemulihan sektor MICE pasca-merugi sangat diperlukan.

Selain menyusun protokol pelaksanaan kegiatan MICE selepas pandemi dan menyusun strategi nasional pengembangan MICE, Kemenparekrag juga berupaya untuk menggeliatkan kembali pasar domestik agar kembali melaksanakan kegiatan MICE di destinasi yang sudah siap.

“Termasuk di dalamnya kita dorong meeting-meeting pemerintah dan korporasi agar lebih banyak di dalam negeri. Kami juga roadshow untuk meyakinkan asosiasi, industri dan penyelenggara kegiatan MICE mengenai kesiapan Indonesia menjadi destinasi MICE yang aman dan nyaman,” ujar Iyung.

Baca juga: Luhut Ungkap Alasan Pemerintah Belum Umumkan Berlakunya New Normal

Keberadaan MICE memiliki beberapa nilai tambah terhadap perekonomian. Tidak hanya berkontribusi kepada pengembangan infrastruktur publik, MICE juga membentuk citra positif bagi industri pariwisata Tanah Air.

Mengacu data Global Business Travel Association (GBTA) 2014, posisi MICE sangat kompetitif karena minimal 50 persen dari transaksi wisata dunia sebesar 1,18 triliun dollar AS adalah perjalanan bisnis.

Berdasarkan data ICCA, pada 2018, wisatawan MICE memiliki kemampuan spending 2.000 dollar AS per orang per hari. Angka tersebut merupakan 7 kali lipat dari kemampuan spending wisatawan biasa. Selain itu, wisatawan MICE ini memiliki rata-rata menginap lima malam.

Baca juga: Luhut Tantang Pengkritik Utang Negara Tatap Muka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com