Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Pasar Eropa, Ini Kelebihan Kacang Tanah Lurik Asal NTT

Kompas.com - 03/06/2020, 22:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Salah satu keunggulan dari tanah di NTT dibandingkan dengan wilayah lain adalah menghasilkan kacang yang bebas dari aflatoksin,"tuturnya.

Kacang lurik organik dan kacang lokal organik merupakan makanan yang kaya akan nutrisi alami seperti protein dan vitamin E.

Selain meningkatkan kualitas hidup petani lokal secara ekonomi kata Lewi, kacang ini merupakan salah satu sumber pangan yang sangat baik untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat lokal dalam usaha memerangi malnutrisi.

"Saat ini, kita sedang melakukan pengembangan produk baru, diantaranya kacang jumbo organik yang hanya bisa ditanam di salah satu daerah spesifik yang terletak di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur,"imbuhnya.

Kacang Jumbo lanjutnya, merupakan komoditas yang cukup terkenal dan menjadi favorit masyarakat yang tinggal di daerah Rote Ndao, namun hingga saat ini belum pernah dipromosikan hingga ke ibu kota dan pasar internasional.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Ekspor Rempah ke Taiwan, Nilainya Rp 9,6 Miliar

Pihaknya berencana untuk melakukan pembinaan dan pengembangan kapasitas petani-petani kacang jumbo, agar dapat berkolaborasi dalam mempoduksi produk kacang jumbo organik yang berkualitas tinggi sehingga bisa menjadi produk lokal andalan dan dapat memberikan kontribusi maksimal dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rakyat di NTT pada umumnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Kelompok Tani Tunas Baru, Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu Mikhael Neno, mengaku pengembangan kacang lurik ini memang bebas dari bahan kimia sehingga benar-benar dilakukan secara alami.

Mikhael bersama anggota kelompoknya merasa terbantu dengan usaha menanam kacang ini, karena pasarnya jelas.

"Setiap tahun produksi kacang lurik organik ini terus meningkat mulai dari 6 ton pada tahun 2016 dan terus berkembang pada tahun 2020 ini mencapai 22 ton, yang kami kirim kemarin ke PT Profil Mitra Abadi (PMA) di Tangerang,"ungkapnya.

Dengan produksi kacang yang terus meningkat, saat ini kehidupan ekonomi dia bersama anggota kelompoknya semakin membaik dibandingkan sebelumnya.

Untuk saat ini kata Mikhael, dalam setahun pihaknya hanya sekali memanen, karena masalah keterbatasan air. Karena itu, pihaknya akan berusaha untuk membangun sumur bor, agar dalam setahun bisa tiga kali memanen kacang lurik organik.

Baca juga: Menperin Sebut Pasar Ekspor Garmen Sudah Dibuka Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com