KOMPAS.com – Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Riyanto mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) harus mempersiapkan momentum meningkatnya ekspor pertanian.
Dia menilai, lalu lintas ekspor pertanian berpotensi meningkat tajam, terutama saat pasar ekspor dunia mulai pulih dari pandemi Covid-19.
"Nanti ketika pasar ekspor kembali pulih saya sangat optimistis bahwa nilai ekspor pertanian kita bisa jauh lebih meningkat dari yang sekarang,” terangnya di Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Terkait menurunnya permintaan ekspor selama pandemi, Riyanto menerangkan, jalan yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan mengelola produk pertanian yang ada.
Baca juga: Harga Sembako Stabil Selama Lebaran, Ketua HKTI Jabar Apresiasi Kementan
Apalagi, lanjutnya, indonesia merupakan negara tropis dengan cahaya matahari yang cukup dan iklim yang bagus. Kondisi ini sangat mendukung suburnya setiap tanaman yang ditanam.
"Dengan demikian peningkatan ekspor pertanian tidak hanya menjadi isapan jempol belaka,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Dia pun meminta agar pihak terkait mendorong terus sektor pertanian bersama dengan agro industri sehingga bisa mencapai 30 persen lebih peningkatan ekspornya.
“Apalagi, di saat sektor lain melemah, justru sektor pertanian menunjukan peningkatan positif," ungkap akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI tersebut.
Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin
Dia juga mengatakan, peningkatan ekspor diperkirakan merata dari subsektor komoditas perkebunan hingga komoditi lain seperti beras, produk olahan kopi dan subsektor peternakan.
"Komoditi lain seperti kopi, teh, lada, dan lain-lain sebenarnya bisa lebih mendukung peningkatan ekspor. Khusus untuk kopi jenis kopi gayo sangat berpotensi sekali," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.