JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan banyak perombakan pada posisi direksi dan komisaris di 4 perusahaan konstruksi pelat merah dalam waktu berdekatan.
Keempatnya yakni PT Adhi Karya Tbk (Persero), PT Waskita Karya Tbk (Persero), PT PP Tbk (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero).
Yang menarik, posisi direktur utama (dirut) di 4 BUMN karya paling dominan dari sisi aset dan pasar di Indonesia ini seluruhnya berasal dari mantan petinggi di PT Wijaya Karya Tbk (Persero) atau Wika.
Berikut 4 profil dirut BUMN karya terbaru yang berasal dari Wika.
1. Destiawan Soewardjono (Dirut Waskita)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya Tbk (Persero), Destiawan Soewardjono didapuk pemegang saham menjadi direktur utama menggantikan I Gusti Ngurah Putra.
Baca juga: Kuartal I, Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp 3,16 Triliun
Destiawan merupakan wajah lama di BUMN karya. Sebelum berlabuh di Waskita, dirinya sempat menjabat sebagai salah satu direktur di Wika, tepatnya Direktur Operasi III. Ia telah bergabung dengan perusahaan konstruksi itu semenjak 1988.
Di Wika, jebolan Teknik Sipil Unbraw ini sudah menjabat beberapa posisi strategis antara lain Manajer Proyek East West Motorway - Aljazair Wika, GM Departemen Luar Negeri di Wika, dan Komisaris Utama PT Wika Beton Tbk.
2. Budi Harto (Dirut Hutama Karya)
Kementerian BUMN mengangkat Budi Harto sebagai Dirut PT Hutama Karya (Persero) atau HK dalam RUPST Tahun Buku 2019. Sebelum di HK, dia menduduki posisi Dirut Adhi Karya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.