Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Luhut soal China Kekuatan Dunia | Skema Iuran Tapera

Kompas.com - 07/06/2020, 06:16 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Luhut: Suka Tidak Suka, China merupakan Kekuatan Dunia...

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan kepada generasi milenial bahwa China memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.

Begitu pula dengan Amerika Serikat (AS), juga memberikan pengaruh lebih besar.

"Ekonomi Tiongkok ini hampir 18 persen berpengaruh kepada ekonomi global. Amerika pengaruhnya 25 persen. Jadi, Anda suka tidak suka, senang tidak senang, bilang apa pun Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (5/6/2020).

Ia pun menyebut bahwa dalam Undang-Undang Dasar Negara, Indonesia diizinkan untuk menjalin komunikasi dengan negara lain serta membuka peluang kerja sama yang bertujuan memperkokoh perekonomian.

Simak selengkapnya di sini

2. Susi Pudjiastuti: Kini Tak Ada Sama Sekali Penerbangan Susi Air...

Pengusaha sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap bisnis maskapai penerbangan perintisnya, Susi Air.

Susi mengatakan, pembatasan dan penutupan akses bandara di hampir seluruh wilayah di Indonesia membuatnya harus menutup operasional maskapai tersebut. Akibatnya, semua penerbangan Susi Air pun dihentikan.

 "Dari 180 penerbangan sehari, kini tidak ada sama sekali (penerbangan Susi AIr). Saya harus melakukan restrukturisasi pegawai, memikirkan biaya setiap pekan, setiap bulan," ujar Susi dalam video conference, Jumat (5/6/2020).

Dirinya pun menceritakan, awalnya di bulan Januari hingga Februari telah berencana untuk melakukan ekspansi bisnis. Kala itu, Susi Air membuka lowongan untuk 200 orang.

Selengkapnya baca di sini

3. Tagihan Membengkak, PLN Izinkan 1,93 Juta Pelanggan Cicil Pembayaran Listrik

Banyak pihak mengeluhkan tagihan listrik yang melonjak pada periode pembayaran bulan Juni.

Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan pengguanan peralatan elektronik selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan banyak orang untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, untuk meringankan beban pelanggan rumah tangga tersebut, perseroan memberikan relaksasi kepada 1,93 juta pelanggan yang berpotensi mengalami kenaikan lonjakan listrik. Relaksasi tersebut dalam bentuk pencicilan penbayaran kenaikan tagihan listrik.

"Kriteria pemberlakukannya diberikan untuk kenaikan tagihan 20 persen ke atas," jelas Bob dalam video conference, Sabtu (6/6/2020).

Bagaimana cara mencicilnya ya? Simak di sini

4. Ini Skema Iuran Tapera yang Pangkas Gaji PNS dan Swasta sebesar 2,5 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat pada 20 Mei 2020 lalu.

Di dalam beleid tersebut dijelaskan, mulai tahun 2021, Badan Penyelenggara Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sudah bisa mulai memungut iuran untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Untuk tahap berikutnya, badan tersebut juga bakal memungut iuran kepada anggota TNI/Polri serta pegawai swasta dan pekerja mandiri.

Besaran iuran yang dibayarkan yaitu 3 persen dari gaji per bulan. 2,5 persen dipotong dari gaji pekerja dan 0,5 persen iuran itu akan dibebankan kepada pemberi kerja.

Seperti apa rinciannya? Baca di sini

5. Susi Pudjiastuti: Saya Tidak Pernah Mengalami Krisis Seburuk Saat Ini

Pengusaha sekaligus Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya dalam mengelola bisnis di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Susi pun mengatakan, dirinya tidak pernah mengalami krisis sehebat saat ini. Pasalnya, di masa krisis moneter 1998 dulu, justru menjadi titik mula kesuksesan bisnis seafoodnya.

Menurut dia, kala itu dirinya justru beruntung karena bisa mengekspor seafood dengan mata uang dollar.

"Pandemi ini sangat buruk untuk dunia bisnis. Saya tidak pernah mengalani krisis sehebat ini. Saat krisis 98 dulu justri menjadi angin segar karena saya mengambil kesempatan untuk melakukan ekspor seafood, pendapatan saya dalam mata uang dollar kala itu," ujar Susi dalam video conference, Jumat (5/6/2020).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, akibat pandemi bisnis maskapai penerbangan perintisnya kini tengah berhenti beroperasi.

Apa sebabnya? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com