JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Warteg Nusatara (Kowantara) Mukroni menuturkan omzet para pelaku usaha warteg saat ini masih di bawah 50 persen dari biasanya.
"Masih berat ya sekarang, Rata-rata ya penjualan omzet masih di bawah Rp 500.000 sehari untuk warteg kelas menengah. Mungkin warteg besar yang biasa omzet sampai Rp 3 juta, sekarang masih Rp 1 jutaan, belum ada 50 persem malah," kata Mukroni seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (7/6/2020).
Mukroni mengungkapkan kemungkinan hari ini, 60 persen hingga 70 persen anggota Kowantara yang ada di Jabodetabek mulai kembali berjualan. Meski demikian sebelumnya memang sudah ada beberapa pelaku usaha warteg yang tetap berjualan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Sudah ada anggota Kowantara yang sudah mulai jualan setelah lebaran, yaitu mereka-mereka yang nggak mudik ya. Sekarang sudah mulai aktivitas lumayan 60-70, persen. Tapi penjualan masih sepi, meski mulai ada transportasi mulai jalan, ya ada tapi sedikit masih pemasukan," ucap Mukroni.
Baca juga: Omzet Turun, Pedagang Jamu: Orang Sudah Tak Peduli Corona
Menyambut era new normal Mukroni juga menyebut bahwa para pelaku usaha warteg siap dengan protokol kesehatan berusaha yang ditentukan. Bahkan penerapan protap pencegahan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan pelaku usaha warteg.
"Sudah ada wastafel kita bisa sediakan. Jaga jarak, kan yang makan dikit belum ramai jadi ngga penuh juga. Jaga kebersihan tentu dilakukan," imbuhnya.
Namun Mukroni meminta adanya kebijakan dari pemerintah untuk memfasilitasi penyemprotan disinfektan secara berkala ke tempat usaha mereka.
"Kami wartegkan sederhana alatnya, nah kami minta ada bantuanlah buat penyemprotan disifektan, misal dijadwalkan bantuan penyemprotan kami bisa nanti. Kalau wastafel masih bisa tapi kalau penyemprotan disinfektan bisa difasilitasi sama pemerintah agar pelaksanaan new normal bisa berjalan dengan maksimal," terang Mukroni.
Baca juga: Bermodal Rp 300.000 Pebisnis Strawberry Beku Raup Omzet Rp 2 Juta Per Hari
Selain itu, Mukroni juga berharap adanya giat kerja sama pemerintah atau swasta dengan para pelaku usaha warteg. Ia menerangkan daya beli masyarakat kini tergolong masih rendah, maka ia berharap ada kegiatan baik itu aksi sosial atau sejenisnya dari pemerintah dan swasta yang bekerjasama dengan usaha warteg.
"Sama berharap ada bantuan modal dengan bunga rendah. Bagaimanapun kan kami harus tetap berjalan usahanya. Semoga ada giat charity atau apa dari perusahaan atau pemerintah yang pesan di UMKM warteg dan lainnya. Jadi saling bantu kerja sama," jelasnya. (Ratih Waseso)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kowantara: Omzet Warung Tegal (warteg) saat ini di bawah 50% akibat Covid-19
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.