Sebab, menurutnya potensi penyebaran virus masih sangat tinggi seiring terus bertambahnya kasus positif Covid-19.
"Kalau naik ojol, meskipun bawa helm sendiri kita kan pasti satu motor, ya enggak bisa social distancing," ujarnya.
Pekerja yang bekerja di wilayah Jakarta Barat itu memilih merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan kendaraan pribadi atau taksi dibandingkan ojol.
"Meskipun lebih mahal dan tetap riskan, seenggaknya masih bisa menerapkan social distancing," ucapnya.
Baca juga: Boleh Bawa Penumpang Lagi, Asosiasi Ojol: Protokol Kesehatan Akan Digalakkan
Sebagai informasi, selama ojol diperbolehkan mengangkut penumpang di tengah pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta mewajibkan driver untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) sekurang-kurangnya berupa masker dan hand sanitizer.
Kemudian, ojol tidak diizinkan beroperasi pada wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah pengendalian ketat berskala lokal.
Lalu, driver ojol juga diminta menjaga kebersihan sepeda motor dan helm penumpang, dengan melakukan disinfeksi secara rutin setiap selesai mengangkut penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.