Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Kekeringan, Mentan Minta Petani Percepat Musim Tanam

Kompas.com - 08/06/2020, 16:48 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus mempersiapkan musim tanam tahap II dengan baik.

Dia menjelaskan, ada dua tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian dalam waktu yang relatif berdekatan.

Tantangan pertama adalah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi. Tantangan kedua, adalah ancaman kekeringan.

“Kita harus mengantisipasi kondisi yang akan terjadi nanti, yaitu ancaman kekeringan sesuai dengan prediksi Badan Pangan DUnia (FAO). Kita diprediksi akan memasuki musim kemarau panjang,” tuturnya, Senin (08/06/2020).

Untuk itu, dia pun meminta petani untuk melakukan percepatan tanam dan tidak membiarkan ada lahan yang menganggur.

Baca juga: Akademisi UI Minta Kementan Manfaatkan Momentum Meningkatnya Ekspor Pertanian

“Manfaatkan air tersisa dari musim hujan, irigasi juga dibenahi agar ketersediaan air aman,” pinta Mentan seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Antisipasi dengan benahi saluran irigasi

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, salah satu hal terpenting untuk menghadapi musim tanam II dan mengantisipasi musim kemarau adalah membenahi saluran irigasi.

“Untuk mendukung petani, Kementerian Pertanian memiliki program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Kami perbaiki saluran irigasi yang ada,” terangnya.

Dia menerangkan, pihaknya akan memperlebar atau memperpanjang irigasi sesuai dengan kebutuhan petani.

“Tujuannya, agar areal sawah yang dialiri bisa semakin banyak,” ungkapnya.

Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin

Adapun, salah satu daerah yang mendapatkan bantuan dari program RJIT adalah Kabupaten Mojokerto. RJIT dilakukan di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Bantuan RJIT dikelola Kelompok Tani (Poktan) Mekar Sari Satu dengan Ketua Mukhamad Subekhan.

“RJIT dilakukan dengan luas oncoran 72 hektar. Program ini dibangun dengan memanfaatkan dana APBN 2020,” terang Sarwo.

Dia berharap, bantuan RJIT ini bisa membuat produktivitas pertanian di Mojokerto semakin meningkat, serta membantu memperkuat ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Harga Sembako Stabil Selama Lebaran, Ketua HKTI Jabar Apresiasi Kementan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com