Ditambah lagi, jutaan penduduk dunia telah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Di Amerika Serikat, jumlah tenaga kerja yang mengalami PHK merupakan mencatatkan rekor baru, terbesar sejak Depresi Besar tahun 1930an lalu. Bank sentral setempat, Federal Reserve (The Fed) pun telah menekankan kekhawatirannya mengenai pekerja yang diPHk dan terlepas dari angkatan kerja sebagai akibat dari krisis.
Resesi pun bakal kian parah jika ternyata waktu yang dibutuhkan untuk megontrol pandemi ternyata cukup lama, atau terjadi tekanan di sektor keuangan yang membuat beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan.
Bank Dunia mengatakan, perekonomian negara berkembang terutama lebih berada dalam bahaya. Pasalnya, sistem kesehatan negara-negara berkembang dianggap kurang kuat jika dibandingkan dengan negara maju. Selain itu, negara berkembang memiliki keterlibatan yang lebih dalam perekonomian global baik dalam hal rantai pasok, pariwisata, dan ketergantungan terhadap komoditas serta pasar keuangan.