KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) perlu diberi kewenangan di area pasar agar harga pangan tetap terjaga.
Pernyataan itu merupakan pendapat yang disampaikan akademisi pertanian dari Universitas Brawijaya Sujarwo.
Menurut dia, kewenangan Kementan dalam mengelola sektor produksi memang berisiko tinggi, terutama jika tidak diberi kewenangan di area pasar.
"Ketika Kementan berhasil dalam produksi, tetapi di sisi lain Kementerian Perdagangan malah mengizinkan impor, ini akan menghancurkan harga pasar produk pertanian. Menurut saya ini harus dihindari," ujar Sujarwo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).
Baca juga: Kementan Bantah Stok Beras Menipis
Ia melanjutkan, hitungan Kementan yang dipimpin Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam mengelola pertanian sudah sangat tepat.
Hitungan itu tepat karena Kementan telah memiliki ruang data yang dapat mengakurasi semua produksi.
“Data pertanian, baik areal tanam, areal panen, areal produksi, dan ekspektasi produksi bulanan lewat situs web atau media elektronik sudah sangat bagus,” sambung dia.
Kementan pun, sambung Sujarwo, sudah bisa membuktikan adanya aliran data dari bottom-up lewat frame yang telah dibuat (design system should be Top Down).
Kecanggihan sistem milik Kementan pun membuat segala isu impor yang muncul belakangan ini dapat dipatahkan.
“Sistem dan data di Kementan akan berbicara sendiri untuk mereka yang meragukan ketersediaan pangan nasional,” kata Sujarwo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.