Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Proyek Investasi Ini Tertunda Akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/06/2020, 14:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan, sejauh ini belum ada pembatalan komitmen investasi akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hanya saja kata dia, terjadi penundaan beberapa investasi. Contohnya, investasi Hyundai untuk pembangunan pabrik mobil dan mobil listrik di Indonesia.

Awalnya, pihak Hyundai berencana melakukan peletakkan batu pertama (groundbreaking) pada April tahun ini. Sayangnya, wacana tersebut harus ditunda hingga November nanti.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Angkut, Penumpang KA Wajib Pakai Pelindung Wajah

Selain itu, lanjut Seto, ada juga investasi pabrik susu senilai Rp 4 triliun yang ditunda. Awalnya realisasi investasi ini dimulai semester I-2020, tetapi terpaksa ditunda lantaran banyak tenaga ahli dari investor yang belum bisa datang.

"Dua contoh itu menjadi indikator Indonesia masih menarik untuk investor. Saya menyebutkan kami optimis tapi juga harus tetap hati-hati," kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Pemerintah mengakui, dampak wabah virus corona (Covid-19) sangat dirasakan sektor ekonomi baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Hal ini lantaran adanya pemberlakuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski begitu, pemerintah memastikan kondisi saat ini tidak sama seperti krisis yang dialami tahun 1998.

"Para ahli ekonomi mengatakan krisis ekonomi yang disebabkan Covid-19 ini dampaknya akan sama dengan great depression di tahun 1930-an, tak bisa disamakan dengan krisis tahun 1997-1998 atau 2008-2009," kata dia.

Baca juga: BCA Rogoh Rp 500 Miliar untuk Akuisisi Rabobank

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com