Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Hotel di Daerah Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/06/2020, 16:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

"Kami tak ada uang lagi. Melihat keadaan yang parah ini, kami, pengusaha hotel dan restoran, butuh bantuan insentif dari pemerintah supaya bisa bangkit lagi,” kata Maulana.

Pendiri Arma Hotel and Resort Bali, Agung Rai, yang terpaksa menutup hotel karena tak ada tamu, memanfaatkan tabungan untuk membayar gaji 120 karyawannya.

Baca juga: Mengukur Dampak Wabah Virus Corona ke Bisnis Hotel

"Kami terlatih menghadapi krisis, seperti Bom Bali, dan sekarang pandemi Covid-19. Jadi, secara mental kami sudah mempersiapkan diri, secara finansial kami juga siapkan,” ujarnya.

Selain memberikan penghasilan berupa uang tunai, pengelola juga berusaha berbagi bahan pangan, seperti beras dan sayur-sayuran, kepada karyawan. Bahan pangan itu berasal dari sawah dan kebun yang dikelola Arma Hotel and Resort Bali.

Berdasarkan penelitian Colliers International, hotel merupakan bisnis properti yang paling babak belur akibat Covid-19. Untuk melewati kesulitan ini, efisiensi dan inovasi menjadi kunci utama.

Sementara itu, Sementara itu, Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, jaringan hotel yang tutup bisa dimanfaatkan pemerintah untuk tempat orang-orang yang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Baca juga: Berapa Lama Pengusaha Hotel Sanggup Bertahan?

Hal ini sekaligus bisa menyelamatkan bisnis hotel sekaligus mengatasi keterbatasan ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Jaringan hotel ini daripada tutup tidak ada customer, pemerintah bisa memanfaatkan dan suplai chain makanannya bisa juga didapat dari para pedagang makanan yang omsetnya menurun drastis," kata Anggawira.

"Jadi, ekosistem bisnisnya hidup, dana penanganan covid 19 bisa digelontorkan dengan mekanisme ini jadi bisnis tetap berjalan," kata dia lagi.

Anggawira melanjutkan, pemerintah pusat menggelontorkan subsidi kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menangkal dampak Covid-19 berupa hibah senilai Rp 3,3 triliun.

Dana tersebut bisa dipakai untuk menyewa hotel-hotel yang terancam tutup tersebut.

Baca juga: Kamar Hotel Sepi, OYO PHK 5.000 Karyawannya

"Jadi, kita berikan solusi agar pemerintah ini bisa memanfaatkan jaringan hotel untuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang suspect Covid-19 karena kapasitas rumah sakit kan terbatas," ucap Anggawira.

Menurut dia, banyak hotel yang berpikir lebih baik ditutup sementara. Dan tentunya para pengusaha hotel punya banyak pertimbangan mana yang lebih baik, apakah menutup atau tetap buka.

Meski sudah menggelar diskon besar-besaran, okupansi hotel masih saja rendah di berbagai kota. Kesulitan cash flow lantaran banyaknya kamar kosong bisa berujung pada stop operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com