JAKARTA, KOMPAS.com - Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menjelaskan estimasi ekonomi budidaya dan ekspor benih lobster terbatas hingga 2024 mendatang.
Rokhmin menuturkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengestimasi nilai ekspor benih lobster bisa mencapai 1.095 juta dollar AS atau setara dengan Rp 15,3 miliar (kurs Rp 14.000) per tahun.
Nilai estimasi itu didapat dari riset Badan Pengembangan Riset dan Sumber Daya Manusia (BPRSDM) KKP tahun 2019. Riset menyebut, populasi 6 spesies benih lobster di perairan Indonesia sekitar 24 miliar.
Baca juga: Simak, Cara Berinvestasi Emas di Aplikasi Gojek
Berdasarkan rumus stok ikan lainnya, jumlah yang bisa ditangkap adalah 80 persen dari populasi 24 miliar itu. Namun para ahli berpendapat, jumlah yang boleh ditangkap untuk benih lobster hanya 50 persen.
"Jadi 50 persen dikali 24 miliar tersedia yang bisa ditangkap dan dibudidayakan 12 miliar," kata Rokhmin dalam konsultasi publik, Selasa (9/6/2020).
Rokhmin mengungkap, lobster yang ditangkap dan dibudidaya punya tingkat kelulusan hidup mencapai 30 persen. Di Vietnam, rata-rata kelulusan hidup benih lobster yang dibudidaya sekitar 70 persen.
"Penentuan kuota berdasarkan nilai, 12 miliar (benih lobster) yang bisa diambil itu adalah benih lobster untuk 6 spesies. Tapi karena kebanyakan yang dibudidaya dan diekspor hanya 2 jenis (lobster pasir dan lobster mutiara), maka 2 dibagi 6 (spesies) dikali 12 miliar, tersedia 4 miliar benih lobster tiap tahun," kata Rokhmin.
Baca juga: Aturan Baru, Ini Detail Batasan Penumpang Transportasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.