Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: Belum Ada Bank Gagal akibat Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 10/06/2020, 15:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menyatakan, belum ada bank gagal akibat pandemi Covid-19.

Dia menilai, belum adanya bank gagal berarti kebijakan yang digulirkan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan LPS sudah tepat.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI, OJK, dan LPS bergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Apakah sekarang sudah ada bank gagal? Belum ada. Ini sudah menangani semua kemungkinan yang akan terjadi. Dan tentu mencegah lebih baik daripada mengobati," kata Halim dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Baca juga: LPS: Masyarakat Percaya Simpan Uang di Bank Aman Saat Pandemi Corona

Adapun kebijakan yang digulirkan oleh KSSK antara lain menurunkan Giro Wajib Minimum atau GWM valas dan rupiah, menurunkan suku bunga, restrukturisasi agar kredit macet tak melonjak, menginisiasi bank peserta, dan lain-lain.

Halim menuturkan, langkah kebijakan yang diambil oleh KSSK ini juga ditujukan bagi bank syariah.

Bahkan, LPS menyiapkan program penjaminan khusus untuk bank syariah yang sistem operasinya tak mengenal bunga bank.

"Kami memberlakukan program penjaminan yang khusus karena bank syariah tidak mengenal bunga. Oleh karena itu, sepanjang jumlah simpanan masyarakat di bank syariah itu Rp 2 miliar atau kurang, simpanan itu akan dijamin oleh LPS," papar Halim.

Baca juga: LPS Turunkan Bunga Penjaminan Sebesar 25 Bps

Tak terbatas pada penjaminan, penanganan bank syariah yang kesulitan juga akan dibantu oleh LPS.

Menurut Halim, program-program yang disusun secara menyeluruh oleh KSSK itulah yang menyebabkan belum ada bank gagal akibat pandemi Covid-19.

"Terkiat penjaminan bank syariah, baru-baru ini sudah ada fatwa yang memperkuat kebijakan yang diambil oleh LPS dari MUI. Jadi kami lebih mantap. Termasuk juga untuk penanganan banknya sendiri apabila ada bank-bank syariah yang gagal," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com