Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Grab Pasang Partisi, Driver Ojol Kini Bisa Narik Penumpang dengan Aman

Kompas.com - 10/06/2020, 18:29 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guna menjamin keamanan para mitra pengemudi sekaligus pelanggan di masa new normal ini, Grab meluncurkan program GrabBike Protect sebagai perlindungan tambahan bagi keduanya.

Langkah tersebut diambil untuk mengoptimalkan protokol kesehatan yang telah Grab lakukan sebelumnya. Sebut saja penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan penerapan physical distancing sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19.

Adapun salah satu implementasi dari dari program GrabBike Protect adalah melengkapi armada mitra pengemudi dengan sebuah partisi plastik. Tujuannya, untuk mencegah penularan virus lewat paparan droplets atau kontak fisik.

Director of 2-Wheels & Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengatakan, keamanan selalu menjadi fokus utama Grab.

Baca juga: GrabBike Protect, Upaya Grab Menjamin Keamanan Ngojek di Era New Normal

“Karena itu, melalui program seperti GrabProtect, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan mendorong perilaku bersih yang lebih baik sebelum perjalanan dimulai," ujarnya lewat keterang tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Budiyono merupakan salah satu mitra GrabBike di Kota Semarang yang telah menjajal GrabBike Protect. Ia mengaku lebih merasa aman dengan adanya alat pelindung diri tersebut.

“Namun, alat itu bukanlah satu-satunya yang menjaga saya di jalanan. Saya juga diberikan masker, sarung tangan, hand sanitizer, disinfektan, jas hujan, serta penutup sepatu jika harus masuk ke dalam rumah sakit,” kata Budiyono.

Sebagai informasi, guna membantu percepatan penanganan wabah Covid-19 di Kota Semarang, Grab menunjuk puluhan mitra pengemudi untuk menjadi relawan. Salah satunya, Budiyono.

Baca juga: Grab Berlakukan Protokol Kesehatan Baru Cegah Corona, Ini Bentuknya...

Selain mengantar para petugas medis dari dan ke rumah sakit (RS), Budiyono juga mengantarkan kebutuhan pangan untuk mereka.

“Dalam sehari, bisa ada 1.500 boks makan yang diantar untuk tenaga medis. Saya biasanya bertugas mengantar ke RS Ketileng dan RS Dr. Kariadi,” ungkap Budiyono.

Usai menyelesaikan tugas tersebut, barulah Budiyono bersiap untuk menerima order lain dari aplikasi. Salah satunya, antar jemput penumpang.

Berbeda dengan kota lain di Indonesia yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Kota Semarang lebih memilih pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Baca juga: Pemkot Semarang Perpanjang PKM, Tempat Ibadah dan Olahraga Mulai Dibuka

Itu artinya, transportasi macam ojek online (ojol) masih diperbolehkan beroperasi. Namun, dengan protokol kesehatan ketat.

Budiyono mengaku pemasukannya jadi menurun sejak virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut mewabah di Indonesia dan memicu diberlakukannya sejumlah pembatasan.

“Bisa dibilang, saya tidak bisa ‘ngalong’ lagi dan harus menaati peraturan pemerintah. Tengah malam sudah waktunya untuk pulang. Namun, saya bersyukur tetap bisa melayani dan mencari rezeki,” katanya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com