BTN Pastikan Likuiditas Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Peresero) Tbk (BTN) memastikan kondisi likuiditas dan permodalan sangat aman.

Hingga saat ini, posisi likuiditas perseroan mencapai Rp 35 triliun.

“Likuiditas BTN sangat aman, begitu juga fundamental sangat kuat. Apalagi dari sisi permodalan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: BI: Pinjaman Likuiditas untuk Bank Sistemik menjadi Langkah Terakhir

Nixon menjelaskan, dalam kondisi Covid-19 ini, perbankan khususnya BTN menyediakan likuiditas yang lebih tinggi, yakni sekitar 30 persen dibandingkan kondisi biasanya.

Sebab, selama Covid-19 ini ekspansi kredit agak tertahan karena tidak ada pertumbuhan, kecuali di penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi yang permintaannya cukup besar.

“Di bulan Mei saja ada akad sekitar Rp 800 miliar untuk KPR Subsidi,” terang Nixon.

Sementara itu, untuk posisi permodalan, Nixon menuturkan, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan sangat kuat karena berada pada level 18-19 persen. 

Angka ini lebih tinggi dari posisi yang sama tahun lalu, yakni sekitar 16-17 persen.

“Kami juga bersyukur customer base kita cukup bagus dan well informed. Sehingga jika ada informasi di publik mereka selalu bertanya dulu kepada BTN,” jelasnya.

Baca juga: OJK Bakal Tunjuk Bank-bank BUMN Jadi Penyangga Likuiditas

Sementara itu, Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, upaya perseroan meningkatkan dan memperbaiki tata kelola perusahaan mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari Forum Asean Corporate Governance sebagai Top 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).

BTN masuk dalam 10 Perusahaan tercatat dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) tahun 2019 yang dinilai memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global.

"Prestasi ini menjadi bukti sekaligus motivasi bagi perseroan untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan para stakeholder maupun pemegang saham dan serta memacu kinerja BTN,” katanya.

Ke depan, imbuh Pahala, BTN juga terus melakukan pengembangan untuk menyempurnakan tata kelola perusahaan dan mengimplementasikan prinsip pedoman tata kelola perusahaan sesuai aturan dari OJK serta prinsip ACGS.