Selain Fadjroel yang digantikan Dody, ada tiga komisaris lainnya yang juga dicopot dari kursi komisaris oleh Kementerian BUMN.
Mereka adalah Bobby A A Nazief, Wicipto Setiadi, dan Rildo Ananda Anwar. Sementara, Hironimus Hilapok dan Abdul Muni masih duduk di kursi Komisaris Independen.
Hironimus Hilapok tercatat sebagai relawan Jokowi yang duduk di komisaris BUMN. Dia sempat menjadi salah satu anggota Pokja Papua di Tim Transisi Jokowi-JK.
Sementara itu, dari jajaran direksi, pemegang saham sepakat mengangkat Entus Asnawi Mukhson yang semula merupakan direktur keuangan, menjadi direktur utama, menggantikan Budi Harto.
Baca juga: Dicopot dari Komisaris Adhi Karya, Fadjroel Rachman Digantikan Purnawirawan Jenderal
PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) atau PT PP telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2019 pada Kamis (4/6/2020) di Jakarta. Agendanya, yakni perombakan posisi direksi dan komisaris.
Menteri BUMN Erick Thohir kembali menunjuk Andi Gani Nena Wea menjadi Presiden Komisaris PT PP. Selama ini Andi Gani dikenal sebagai relawan Jokowi.
Dikutip dari laman resmi PT PP, Sabtu (6/6/2020), Andi Gani merupakan aktivis buruh. Dia sempat menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Selain itu, Erick juga mengangkat Novel Arsyad menjadi Direktur Utama PT PP menggantikan Lukman Hidayat.
Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Relawan Jokowi Jadi Komisaris PT PP Kedua Kali
Untuk PT Wijaya Karya, mantan bos Inter Milan itu mencopot Tumiyana dari jabatan Direktur Utama PT Wika. Tumiyana merupakan salah satu kandidat calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
Sebagai gantinya, Erick mengangkat Agung Budi Waskito.
Hal tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Jakarta, Senin (8/6/2020).
“Kepengurusan baru ini diharapkan semakin memperkuat posisi WIKA terutama untuk memastikan keberlangsungan bisnisnya di tengah tantangan penyebaran Covid-19,” demikian bunyi keterangan tertulis yang dikeluarkan Wika, Senin.
Tak berhenti sampai di situ, mantan ketua INASGOC ini juga menyasar jajaran bos-bos BUMN pertambangan. PT Bukit Asam Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk yang jadi sasarannya.
Baca juga: Krisna Wijaya, Bankir dan Komisaris Mahaka, Diangkat jadi Komut Danareksa
Dalam RUPS PTBA yang digelar pada Rabu (10/6/2020), pemegang saham menyetujui penunjukan Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
Dalam RUPS, pemerintah yang menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan batu bara ini juga mengangkat dua jenderal aktif TNI dan Polri sebagai komisaris di PTBA.
Pertama yakni Marsekal Madya Andi Pahril Pawi yang saat ini tercatat sebagai jenderal bintang dua di TNI AU dan sempat bertugas sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.
Andi Pahril Pawi juga pernah menduduki posisi strategis di Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai Sahli Bidang Hankam.
Lalu, komisaris baru PTBA dari unsur prajurit selanjutnya yakni perwira tinggi Polri bintang dua, Irjen Carlo Brix Tewu, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Selain dua jenderal aktif, Kementerian BUMN juga menunjuk dua sosok lainnya sebagai komisaris baru, yaitu E Piterdono HZ dan Irwandy Arif.