Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Produk Kesehatan, Penjualan Online Barang Ini Juga Melonjak Selama Pandemi

Kompas.com - 12/06/2020, 22:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO BukaLapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, penjualan produk-produk alat kesehatan dan kebutuhan hobi mulai melonjak dalam tiga bulan terakhir.

Pandemi virus corona (Covid-19) serta imbauan pemerintah agar masyarakat tetap beraktivitas di rumah jadi alasan kedua produk tersebut kerap dicari para pembeli atau konsumen.

"Sejak Covid, kami lihat alat kesehatan ini menjadi melonjak dan menjadi salah satu yang penting. Kemudian kami lihat juga lonjakan barang-barang hobi, seperti intinya bikin orang betah tinggal di rumahlah lebih banyak. Misalnya, alat-alat masak, video game," katanya melalui diskusi virtual, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Naiknya Tagihan Listrik, Ini Kata Erick Thohir

Padahal, sebelum kondisi Covid-19, kedua produk tersebut pembeliannya sangat minim. Ketimbang, produk fesyen dan elektronik yang selalu menjadi penjualan terbanyak dicari oleh pembeli.

"Sebelum covid itu top kategorinya itu adalah elektronik, general consumer good, sama fashion. Ini memang terjadi shifting yang sangat luar biasa ya selama Covid. Kalau dulu, alat kesehatan dan hobi berada di bawah, lumayan jauh," ujarnya.

Lebih mengherankan lagi, lanjut Rachmat, alat suku cadang (sparepart) kendaraan selama pandemi malah ikutan melonjak dalam pencarian belanja konsumen di BukaLapak.

Baca juga: Akibat Pandemi Covid-19, BKPM Koreksi Target Realisasi Investasi 2020

"Sparepart mobil dan motor itu penjualannya cukup naik juga. Mungkin orang punya waktu beresin kendaraan mereka," ucapnya.

Semenjak Covid-19 melanda berbagai negara termasuk Indonesia, beberapa perusahaan rintisan (startup) justru mendapatkan berkah. Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Patria Sjahrir mengatakan, hal itu terkait dengan imbauan pemerintah agar masyarakat beraktivitas di rumah.

Baca juga: Luhut: Pemerintah Incar Turis Berkantong Tebal dan Kurangi Turis Level C

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com