"PDB kuartal I-2020 menunjukan dampak yang diakibatkan oleh pekan-pekan pertama penerapan lockdown. Pada kuartal II-2020 dampak dari kebijakan baru akan terlihat sepenuhnya," ujar Associate Director Investasi Pribadi Fidelity International Ed Monk, dikutip dari CNBC, Minggu (14/6/2020).
"Namun, dengan langkah-langkah social distancing diperlonggar, bisnis perlahan-lahan kembali dimulai, ada pergerakan untuk membuka kembali toko-toko, dan ekonomi secara bertahap dibuka kembali, mudah-mudahan ekonomi akan kembali pada bulan-bulan mendatang. Pertanyaannya adalah seberapa banyak," tambahnya.
Baca juga: Fenomena Antrean Mengular Penumpang KRL di Stasiun, Ini Langkah KAI
Sementara itu, poundsterling bergerak stabil setelah rilis data tersebut diperdagangkan 1,2575 dollar AS pada Jumat pagi waktu London.
Kepala Penasihat Ekonomi EY ITEM Club Howard Archer mengatakan ekonomi Inggris kemungkinan menuju kontraksi besar.
"Dengan asumsi pemerintah terus secara bertahap mengendurkan pembatasan kuncian wilayah, ekonomi diperkirakan akan mulai kembali ke pertumbuhan yang jelas pada kuartal ketiga. Permintaan konsumen yang meningkat setelah penguncian akan membantu, sementara aktivitas ekonomi global juga harus lebih kuat dari bulan-bulan terakhir 2020 dan seterusnya," ucapnya.
Baca juga: Erick Thohir: 2 hingga 3 Tahun ke Depan, BUMN Tak Akan Pakai APBN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.