Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Stabilitas Pangan, Mentan Minta Petani Manfaatkan Alat Mesin Pertanian

Kompas.com - 14/06/2020, 16:53 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani memanfaatkan alat mesin pertanian (alsitan) untuk mengolah lahan dan percepatan tanam.

Pemanfaatan alsintan itu perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan manfaatkan setiap lahan yang ada.

“Kami tidak ingin pangan berhenti. Sebab, pangan tidak boleh bersoal. Oleh karenanya, proses tanam memang harus terus dilakukan para petani," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Minggu (14/06/2020).

Sementara itu, Direktur Jendera (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, penggunaan alsintan untuk pengolahan lahan tidak bisa dihindari.

Baca juga: Anggaran Subsidi Menurun, Kementan Perketat Penyaluran Pupuk Bersubsidi

“Dalam tuntutan untuk meningkatkan produktivitas, sektor pertanian harus memaksimalkan penggunaan alsintan,” ujar dia.

Menurut Sarwo Edhy, proses pengolahan lahan akan makin mudah dengan alsintan, begitu juga untuk tanam atau panen, sehingga prosesnya bisa lebih maksimal.

Olah tanah dan tanam Petani Purbalingga

Terkait pemanfaatan alsintan, para petani di Purbalingga tidak berhenti melakukan olah tanah dan tanam dengan alsintan traktor roda empat untuk menjaga ketersediaan pangan.

Baca juga: Optimasi Lahan Jadi Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Pangan, Apa Itu?

Penggunaan taktor roda empat oleh para petani itu dilakukan untuk mempercepat pengolahan lahan.

Di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, pemanfaatan alsintan oleh para petani dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi.

Kecamatan Kemangkon merupakan lumbung pangan Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari 19 desa dan mempunyai lahan sawah seluas 2.376,9 hektare (Ha).

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Kementan Perbaiki Jaringan Irigasi di Barito Timur

Sistem pengairan di sana juga sangat baik. Contohnya irigasi Banjar Cahyana yang mengairi 11 desa di wilayah selatan sungai Klawing.

Kemudian, enam desa dialiri oleh irigasi dari Kedung Jeruk dan Limpa Dau. Sedangkan dua desa dialiri oleh irigasi dari Krenceng.

Komoditas di Kecamatan Kemangkon adalah tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai.

Tak hanya itu, kecamatan itu juga memiliki beberapa tanaman hortikultura seperti cabai, timun, terung, bawang merah, dan kacang panjang.

Dengan demikian, bisa dipastikan ketersediaan pangan di Kecamatan Kemangkon akan tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com