Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal di Jakarta Resmi Buka Hari Ini, Simak Fakta-faktanya

Kompas.com - 15/06/2020, 08:34 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan ditutup akibat wabah Covid-19, hari ini, Senin (15/6/2020), ada 80 mal resmi dibuka kembali di Jakarta.

Tentunya, pembukaan mal tersebut bukanlah perkara yang gampang. Di baliknya, ada berbagai macam proses persiapan yang dilakukan bahkan sempat menuai polemik.

Berikut fakta-fakta kembali dibukanya mal di Jakarta dalam rangka PSBB transisi.:

1. 80 mal buka

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat, menyebut dari 82 anggota mal di APPBI ada 80 mal yang akan resmi dibuka hari ini, sementara 2 mal lainnya seperti Green Sedayu Mall dan Senayan Park masih belum siap untuk beroperasi.

Ellen juga menyebut dua per tiga di antaranya merupakan lease mal atau mal yang disewakan seperti Emporium Pluit, Senayan City, Central Park hingga Grand Indonesia, sedangkan sepertiganya adalah trade mal.

"Baru start dengan 50 persen. Sedangkan jam buka saat awal dari jam 11.00 WIB sampai dengan jam 20.00 WIB. Saat normal dulu kan 10.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB,"ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (15/6/2020).

Baca juga: Daftar 80 Mal di Jakarta yang Akan Buka Mulai Senin

2. Protokol Kesehatan diterapkan dengan ketat

Tentunya pada saat mal kembali dibuka, berbagai protokol kesehatan harus wajib dilakukan baik untuk para pengunjung hingga para petugas mal.

Untuk para pengunjung, pada saat memasuki mal nantinya diwajibkan harus menggunakan masker, melakukan pengecekkan suhu tubuh, wajib mencuci tangan di tempat yang disediakan dan harus tetap melakukan physical distancing.

Sementara untuk para petugas mal hingga para tenant diwajibkan untuk menggunakan masker atau face shield, menyediakan pencuci tangan dan hand sanitizer di tempat yang mudah dijangkau, wajib melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin, hingga membatasi pengunjung mal sebesar 50 persen.

Baca juga: Mal Beroperasi Lagi, Buka Mulai Jam 11 hingga Tombol Lift Bersensor

3. Tenant yang boleh dan belum boleh buka

Ellen menyebut dari semua tenant yang ada di mal ada beberapa tenant yang masih belum bisa dibuka dan masih sedang dibahas yaitu tenant yang lebih bersifat ke leisure seperti Cinema, Fitness, Karaoke, arena permainan anak dan tempat kursus anak.

"Sementara untuk kategori yang dibuka adalah kategori yang memang sebenarnya sudah diwajibkan buka selama PSBB seperti bahan pangan, farmasi dan juga Food and Beverage (F&B) untuk delivery atau take away. Nanti boleh juga dikondisikan sebagai tambahan kategori walau memang belum sepenuhnya dibuka," kata dia.

Baca juga: Mal di Jakarta Beroperasi Besok, Bioskop hingga Karaoke Belum Buka

 4. Sempat menimbulkan polemik dengan Gubernur DKI, Anis Baswedan

Sebelumnya, Ellen Hidayat pernah mengeluarkan rilis atau daftar mal yang akan dibuka tanggal 5 Juni 2020 yang lalu. Dalam rilis tersebut tercatat ada 64 mal yang akan dibuka. Namun dengan tegas, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah hal tersebut.

"Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan mal akan buka tanggal 5 Juni itu imajinasi, itu fiksi," ujar Anies di sela peninjauan arus balik Lebaran 2020 di Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (26/5/2020).

Sementara menanggapi hal tersebut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan kemungkinan ada salah pengertian tentang itu. Ia menegaskan bahwasanya pihaknya tidak akan membuka mal apabila tidak mendapatkan izin dari Gubernur Anis.

"Masalah mal yang katanya tanggal 5 Juni mau dibuka saya juga bingung, kok buka yah. Mungkin ada salah pengertian tapi yang pasti kalau pak Anis tidak kasih izin kami enggak akan buka lah," kata dia.

Baca juga: Asosiasi Pengelola Pusat Belanja: Gubernur Tak Beri izin, Mana Bisa Kami Buka Mal

5. Pengunjung dibatasi, APPBI optimistis omzet tak berkurang

Walaupun jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen, Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan mengatakan tidak akan berpengaruh pada omzet mal.

Sebab, kata dia, orang-orang yang akan datang ke mal bukanlah yang tujuannya hanya sekadar numpang ngadem melainkan memang memiliki tujuan untuk berbelanja.

"Saya kira walaupun pengunjung dibatasi 50 persen, omzet pasti lebih lah, enggak berpengaruh. Karena menurut saya ketika dibuka nanti orang-orang yang datang bukan mereka yang sekadar numpang ngadem saja tapi yah memang punya tujuan berbelanja baju, jeans atau makan," ungkap dia.

Stefanus juga berharap dengan dibukanya mal tersebut bisa kembali menghidupkan roda perputaran ekonomi Indonesia.

Baca juga: Jumlah Pengunjung Mal Dibatasi, APPBI Klaim Tak Pengaruhi Omzet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com