Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kalau Kamu Jadi Pejabat, Jangan Sombong!

Kompas.com - 15/06/2020, 19:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan kuliah umum kepada para siswa di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Polri, Senin (15/6/2020).

Di depan perwira TNI dan Polri itu, Luhut menyebut kalau integritas tak bisa dikompromikan saat mengemban jabatan. Jabatan, kata dia, bukan hal yang patut untuk disombongkan.

"Disiplin itu kunci. Itu harus kau bawa menjadi built-in. Apapun yang saya sampaikan, ujung-ujungnya itu kepribadian itu. Integrity is an important thing in your life," ucap Luhut dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara.

"Dan kamu bekerja dari hati, serta teladan dalam berpikir, bertindak dan memberi contoh bagi anak buahmu. Kalau kamu jadi pejabat, jangan sombong! Jabatan itu hanya sementara. Itu pesan moral saya bagi kalian. Be yourself! Selamat bekerja, semoga kalian menjadi seorang pemimpin yang baik!" tegasnya lagi.

Baca juga: Luhut: Pak Gubernurnya Ini Kan Orangnya Paten...

Di kesempatan itu, Luhut menjelaskan dalam menangani dampak ekonomi akibat wabah pandemi Covid-19, pemerintah sudah menyiapkan total sekitar Rp 686,2 triliun.

Lanjut dia, anggaran sebesar itu terbagi dalam bidang kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan korporasi serta sektoral dan pemda.

"Sebenarnya, kalau kita tarik pada dampak positifnya, kita sekarang melakukan reformasi di semua bidang. Misalnya seperti bisnis UMKM sekarang ini yang tentu sangat penting," kata dia.

"Karena backbone (tulang punggung) ekonomi kita sekarang banyak di UMKM, jadi kita dorong ini," tambahnya.

Baca juga: Luhut, Menteri Jokowi yang Selalu Pasang Badan Ladeni Pengkritik Utang

Luhut mengatakan pemerintah juga telah meluncurkan gerakan nasional menggunakan produk dalam negeri #BanggaBuatanIndonesia.

"Kita memberikan subsidi bunga untuk penerima bantuan ke 60,66 juta rekening. Pokoknya semua dibantu oleh pemerintah," katanya.

Luhut juga memaparkan mengenai fokus penanganan Covid-19 saat ini, yaitu dalam rangka penetapan regulasi untuk mengubah perilaku masyarakat untuk meningkatkan ketahanan kesehatan.

Ia menyebut praktik pencegahan menjadi yang paling penting yaitu jaga jarak, cuci tangan dan jaga kesehatan serta menggunakan masker.

Baca juga: Luhut: Pemerintah Incar Turis Berkantong Tebal dan Kurangi Turis Level C

Hal-hal lainnya yang dipaparkan Luhut kepada para perwira TNI dan Polri yang menghadiri ceramah virtual tersebut yaitu dalam rangka peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan langkah percepatan kemandirian sektor kesehatan nasional.

Caranya dengan memproduksi obat, vaksin, reagents, kit diagnostik, Alat Pelindung Diri (APD) dalam negeri hingga menjelaskan mengenai pembangunan industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi akan menjadi faktor penarik investasi ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com