Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Proyeksi Perekonomian RI Tumbuh -3,1 Persen Pada Kuartal II-2020

Kompas.com - 16/06/2020, 14:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, perekonomian RI berada dalam tekanan paling berat pada kuartal II tahun ini.

Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan serentak di banyak wilayah di Indonesia pada periode April hingga Maret 2020. Dengan demikian, kuartal II tahun ini, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 3,1 persen.

"Meski kuartal I masih tumbuh 2,97 persen, tapi kuartal II kontraksi akan terjadi karena ini memang full PSBB diberlakukan di berbagai tempat dengan kontribusi ekonomi yangs angat besar, seperti Jakarta, Jawa tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Penanganan Covid-19 Akan Terus Bergerak

"Dengan pembatasan sosial restriktif akan memengaruhi kinerja ekonomi kuartal II yang akan negatif 3,1 persen," jelas dia.

Kinerja perekonomian yang negatif menurut dia terlihat dari realisasi kinerja ekspor dan impor yang menurun tajam meski di sisi lain terjadi surplus neraca perdagangan sebesar 2,09 miliar dollar AS.

Namun demikian, untuk impor bahan baku misalnya, merosot 43,03 persen (yoy). Begitu juga impor barang modal yang turun 40 persen (yoy). Menurut Ani, hal tersebut menunjukkan adanya kemerosotan kinerja di sektor industri manufaktur.

"Impor bahan baku dan barang modoal turun tajam, ini tentu akan memengaruhi kinerja dari manufaktur kita dalam tiga hingga enam bulan ke depan," jelas dia.

Namun demikian Bendahara Negara itu mengatakan pemerintah masih berpegang pada proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun di kisaran -0,4 persen hingga 2,3 persen.

Pihaknya berharap meski mengalami tekanan cukup dalam pada kuartal II nanti, kondisi perekonomian bisa mulai pulih di kuartal III dan lebih baik lagi di kuartal IV.

"Kita masih menggunakan antara 0,4 persen hingga 2,3 persen meski poin estimate mulai mendekati 0 persen hingga 1 persen. Kita akan lihat terus karena masih melihat berbagai perkembangan," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+