Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Keputusan Sulit untuk Grab, Ini Pesan dari Anthony Tan untuk Karyawan

Kompas.com - 16/06/2020, 15:29 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - CEO sekaligus Co-founder Grab Anthony Tan mengirimkan pesan untuk karyawannya, Selasa (16/6/2020).

Kepada Grabbers—panggilannya untuk para karyawan, ia berujar soal kondisi dan tantangan yang dihadapi Grab di masa pandemi.

“Para Grabbers yang terhormat, sejak kami mulai menavigasi bisnis menghadapi krisis kesehatan ini, saya berharap bahwa (saya) tak perlu mengirimkan pesan seerti ini,” ujar Anthony Tan mengawali pesan.

“Dengan berat hati, hari ini saya umumkan bahwa kami akan melepaskan sekitar 360 Grabbers, atau sekitar di bawah 5 persen dari jumlah karyawan Grab,” tambahnya seperti pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Mewakili perusahaan, Tan mengerti jika pesan yang ia umumkan akan menimbulkan kecemasan pada karyawan. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa keputusan tersebut tak mudah bagi Grab. Adapun karyawan terdampak yang dimaksud adalah persentase yang dihitung dari jumlah seluruh karyawan Grab di regional Asia Tenggara.

Baca juga: Anthony Tan: Terima Kasih Grabbers, Kalian Sudah Berkontribusi untuk Sejarah dan Keberhasilan Grab

“Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi, tetapi kami harus terima kenyataan bahwa keputusan hari ini diambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada perusahaan di masa new normal," sambungnya.

Ia juga menjelaskan, karyawan yang terkena dampak sudah berkontrubusi dalam membangun Grab menjadi aplikasi serba bisa seperti saat ini.

“Kami sangat berterima kasih atas segala upaya Anda. Kami akan melakukan semua yang (kami) bisa untuk membantu Anda bangkit kembali,” ujar dia.

Pada dasarnya, lanjut Tan, pihaknya selalu merekrut karyawan dengan niat yang terbaik untuk berkembang bersama.

“Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kepada mereka yang terkena dampak, kami berhutang penjelasan lebih lanjut kepada Anda,” tambahnya.

Terdampak pandemi

Secara global, Tan memaparkan bahwa dampak Covid-19 sudah terasa pada sektor bisnis, tak terkecuali perusahaan di mana ia bernaung.

Di saat yang sama, pertimbangan bahwa pandemi kemungkinan akan mengakibatkan resesi yang berkepanjangan sudah dipikirkan oleh perusahaan.

“Kami harus mempersiapkan diri untuk masa pemulihan yang panjang di kemudian hari. Selama beberapa bulan terakhir, kami telah meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior,” ujarnya mengenai upaya yang dilakukan.

Meski demikian, perusahaan menyadari bahwa ada pertimbangan untuk membuat organisasi yang lebih ramping untuk mengatasi tantangan ekonomi pasca pandemi.

“Untuk dapat mencapai hal tersebut, kami akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar, serta membentuk ukuran tim yang tepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis,” ujarnya.

Baca juga: Pesan Lanjutan Anthony Tan, Berikut Rencana Terbaru Grab

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com