JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi di tengah pandemi memang banyak risikonya. Namun, tak semua instrumen berkinerja buruk meski pasar tengah berusaha untuk tumbuh kembali.
CEO Eastspring Investments Indonesia, Alan T Darmawan mengatakan, selalu ada instrumen yang berkinerja bagus di tiap krisis.
Di masa Covid-19 misalnya, saham-saham yang bergerak di bidang telekomunikasi, farmasi, dan makanan masih banyak yang berkinerja baik.
Baca juga: Simak, Ini 3 Tips Pilih Investasi Saat Pandemi
Alan menuturkan, untuk kembali masuk ke pasar saham, setidaknya Anda perlu melihat 3 hal, antara lain sebagai berikut.
Bagi para investor, melihat profil risiko merupakan kewajiban. Di tengah pandemi, Anda disarankan untuk melihat kembali profil risiko Anda, apakah konservatif, moderat, atau agresif.
Jika konservatif, Anda bisa masuk di instrumen pasar uang (money market). Tapi jika moderat hingga agresif, Anda bisa masuk di saham, pendapatan tetap (fixed income), maupun balance fund.
"Cara melihat risk profil itu mudahnya adalah kalau terjadi gejolak, kira-kira bisa tidur nyenyak atau tidak? Kalau tidak bisa tidur nyenyak walaupun turun 1-5 persen saja, jangan investasi di saham. Walaupun saham secara long term bisa naik, tapi luar biasa bergejolak," kata Alan dalam konferensi video, Selasa (16/6/2020).
Baca juga: Apa Kelebihan Investasi ORI017? Ini Kata Perencana Keuangan
Cara kedua yang perlu Anda lakukan adalah melihat kembali horison investasi.
Dengan melihat kembali, Anda akan merasa terpandu dalam menentukan berapa lama akan berinvestasi di suatu aset dengan pertimbangan imbal hasil maupun risikonya.
"Kita lihat ada short term, medium term, atau long term. Kalau cuma setahun tapi masuk saham, itu enggak cocok," ucap Alan.
3. Lihat tingkat pengalaman
Tingkat pengalaman akan menentukan aksi Anda saat berinvestasi. Bila Anda merasa memiliki tingkat pengalaman yang cukup, Anda bisa dengan mudah mengenali instrumen apa yang cocok.
Bahkan, Anda tak perlu bantuan manajer investasi saat kembali masuk ke pasar saham maupun obligasi.
"Tapi kalau belum (berpengalaman), saya sarankan masuk ke dalam manage fund atau balance fund. Itu tugasnya fund manager untuk memperkirakan investasi di mana yang cocok," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.