JAKARTA, KOMPAS.com - Mempertahankan bisnis di tengah pandemi virus corona menjadi tantangan bagi sebagian perusahaan, utamanya untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Managing Director Tada, Antonius Taufan mengatakan, pelanggan setia (loyal customer) merupakan salah satu kunci agar bisnis bisa berkembang di tengah krisis.
Sebab, pelanggan setia bisa menjadi senjata pemasaran untuk orang-orang terdekat mereka.
Baca juga: Tetap Optimistis di Saat Bisnis Terdampak Pandemi
"Sekarang kalau mau dapatkan new revenue (pendapatan baru) enggak lagi harus buka cabang, itu sudah enggak ngefek saat pandemi. Sekarang semua punya gadget (gawai), tinggal seberapa pelanggan kita bisa engage," kata Taufan dalam Marketeers Hangout, Rabu (17/6/2020).
Untuk itu, ada tiga langkah utama memaksimalkan pelanggan setia untuk pengembangan brand di tengah krisis, berikut penjelasannya.
Untuk memaksimalkan, pelanggan setia perlu ikut serta dalam bisnis yang dibangun. Mengikutsertakan pelanggan dalam bisnis bisa dilakukan dengan skema loyalti.
Skema loyalti ini ada banyak bentuknya, mulai dari mengumpulkan stempel, mengumpulkan poin, hingga skema autopilot.
Baca juga: Kini Ada Aplikasi Kasvlo, Bantu UKM Mengelola Bisnis
Semua bentuk program loyalti itu mampu membuat jangkauan pemasaran bisnis lebih luas. Untuk loyalti berbentuk poin misalnya, penjual bisa memberikan poin tambahan bila pelanggannya membagikan produk Anda ke media sosial mereka.
"Ini jadi suatu daya tarik. Karena pada saat dipublish di website kita sendiri, orang enggak percaya. Orang beranggapan setiap brand pasti mengunggulkan produknya sendiri. Tapi kalau social sharing, kita minta customer sharing produk yang kita bikin, orang lain akan lebih percaya," tutur Taufan.
Untuk menggaet pelanggan setia, para Marketeers bisa menguncinya dengan menerapkan skema berlangganan (subscription). Karena biasanya, pelanggan yang telah berlangganan satu produk tidak akan mudah pindah ke produk lain yang ditawarkan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.