Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ajak Pelaku UMKM Manfaatkan Saluran Online

Kompas.com - 18/06/2020, 05:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak pelaku usaha, khususnya UMKM serta industri kecil dan menengah (IKM), untuk memanfaatkan teknologi digital.

Pasalnya, perilaku konsumsi masyarakat berubah drastis selama pandemi virus corona (Covid-19).

"Kebijakan PSBB yang dicanangkan oleh pemerintah selama beberapa bulan lalu pun mengubah cara konsumsi kita dari yang sebelumnya offline menjadi online. Saya melihat hal ini sebagai momentum industri kecil dan menengah atau IKM kita untuk naik kelas," katanya dalam catatan di media sosial Facebook, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Gandeng Kemenkop, Apindo Luncurkan UMKM Akademi

Berdasarkan data yang dia dapatkan dari Kementerian Perindustrian, transaksi penjualan online naik 10-15 persen selama masa pandemi, ketika kebijakan PSBB dan aktivitas kerja di rumah diterapkan di banyak instansi swasta maupun pemerintah.

Untuk itulah, Luhut berpikir bahwa pembentukan ekosistem di lingkungan pelaku bisnis menyambut era baru Industri 4.0 harus segera dilakukan. Sebab, tingginya konsumsi domestik yang terjadi lewat UMKM dan IKM ini menjadi berkah di tengah tantangan pandemi yang dihadapi bangsa Indonesia.

"Maka dari itu, pemerintah memberikan perhatian yang lebih untuk mendorong UMKM dan IKM agar bisa punya jaringan bisnis online lewat program #esmartikm yang merupakan bagian dari Gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang fokus untuk mendorong masyarakat ikut membeli produk-produk karya anak bangsa," ujarnya.

Dalam pengembangannya, program e-smart IKM adalah sistem database industri kecil dan menengah yang menampilkan profil industri, sentra, dan produknya yang diintegrasikan dengan platform e-commerce.

Pelaksanaan program e-smart IKM ditujukan untuk pengembangan ekonomi berbasis digital, peningkatan ekspor IKM, serta perluasan akses pasar dan pendanaan.

"Tujuannya agar kita dapat menjadi showcase produk sendiri, bukan hanya menjadi reseller produk negara lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com