Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara yang Dilakukan Gojek Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 18/06/2020, 06:27 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mewabahnya Covid-19 tidak hanya memukul sektor UMKM saja, namun banyak juga perusahaan startup yang ikut merasakan.

Perusahaan-perusahaan startup tersebut pun dituntut untuk harus memiliki strategi yang tepat agar bisa bertahan hingga bencana virus ini usai.

Head of Groceries Gojek Tarun Agarwal mengatakan di tengah situasi yang dinamis ini penerapan model bisnis Direct to Consumer merupakan salah satu strategi yang tepat untuk bertahan hidup bagi perusahaan-perusahaan startup.

Baca juga: Adaptasi Bisnis di Tengah Pandemi, 11 Startup Dapat Pelatihan dari Gojek Xcelerate

Ia menyebut metode ini pula lah yang dilakukan Gojek sehingga masih bisa bertahan hingga saat ini.

"Dengan metode atau model bisnis Direct to Consumer bisa membantu perusahaan dalam berinteraksi langsung dengan para penggunanya. Begitupun dengan yang kami lakukan di Gojek, kini melalui metode ini kami lebih banyak berinteraksi dengan pengguna kami walaupun ada pandemi," ujarnya dalam press conference yang dilakukan secara virtual, Rabu (17/6/2020).

Oleh sebab itu lanjut dia melalui metode Direct to Consumer membuat perusahaan Gojek hingga saat ini masih terus mengembangkan layanan-layanan yang langsung mengarah ke para konsumennya.

Melalui layanan GoMart dan GoShop, perusahaan Gojek pun membantu para konsumennya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari (groceries) secara online di tengah pandemi.

"Semenjak ada pandemi ini kami berkolaborasi dengan Pasar Mitra Tani yang menjual bahan pangan pokok ke dalam platform, selain itu hadirnya GoFresh dan layanan Marketplace yang awalnya diperuntukkan khusus untuk merchant GoFood kini bisa diakses oleh semua konsumen kami," katanya.

Argawal juga menyebut sepanjang tahun 2020 transaksi belanja groceries di GoMart pun terus mengalami peningkatan.

Hingga memasuki bulan Mei yang lalu, Gojek berhasil mencatatkan adanya peningkatan produk yang terjual di GoMart sebesar 5,5 kali peningkatan produk dibandingkan bulan Januari yang lalu.

Baca juga: Layanan PayPal Akan Bisa Diakses lewat Gojek

Sementara itu VP of Creative Labs Gojek Bahari mengatakan sebenarnya banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanan panjang Gojek. Namun satu hal yang penting yang bisa diterapkan dari perjalanan Gojek adalah turut melakukan adaptasi.

"Adaptasi adalah salah satu kunci perjalan kami hingga sekarang. Dengan adaptasi kita tidak bisa melakukan hal yang biasa kita lakukan atau kita bisa melakukannya dengan menambahkan hal baru," katanya.

Selain itu, kata dia, penting bagi perusahaan startup seperti Gojek untuk berempati pada user-nya. Dengan demikian, perusahaan bisa mencari tahu apa yang dibutuhkan.

"Lalu, bagaimana cara kita mengetahui apa yang mereka butuhkan? Listen to them. Caranya adalah dengan mengajak mereka berbicara lewat sosial media, dengan begitu mereka pasti merasa terbantu dan diutamakan, sementara kita jelas mendapatkan kepercayaan dari audiens," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com