Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Corona, Sepeda Ludes Terjual Tak Sampai Satu Jam...

Kompas.com - 18/06/2020, 13:48 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, kini banyak masyarakat yang menghabiskan waktu untuk berolahraga, salah satunya dengan bersepeda.

Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi sejumlah pengusaha, termasuk para penjual sepeda.

Iman Firman, salah satu pengusaha pemiliki toko sepeda di Jakarta mengaku mengalami kenaikan transaksi sebesar dua kali lipat dari transaksi di periode sebelum penerapan PSBB akibat pandemi corona.

Baca juga: Selama Pandemi, Sepeda Menjadi Produk yang Paling Banyak Dicari di Bukalapak

"Seminggu setelah PSBB mulai diterapkan di Jakarta lambat laun banyak sekarang yang beli sepeda, kalau dibandingkan dari biasanya ada dua kali lipat," ujar Iman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Iman juga mengatakan melihat tingginya antusiasme masyarakat yang membeli sepeda di tokonya yang berlokasi di Jalan Taman Sari Raya tersebut, ia pun kini memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk menjajakan sepedanya.

Apabila dalam seharinya ada 10 unit sepeda yang berhasil dijual di toko, kini dengan melakukan penjualan secara online ada sekitar 20 unit sepeda yang berhasil ia jual dalam sehari.

"Sekarang saya memanfaatkan Bukalapak, Shopee ,Tokopedia dan media sosial IG untuk menjualnya. Pernah juga suatu kali saya coba jual sepeda yang banyak diincar spesifikasinya di media sosial IG kita yaitu @jktsepeda, dalam waktu kurang sejam langsung habis," katanya.

Baca juga: Saat Penjualan Sepeda Melonjak di Tengah Pandemi...

Iman juga menyebutkan saat ini jenis sepeda yang banyak dicari adalah sepeda lipat. Bahkan yang dulunya orang-orang lebih tertarik dengan sepeda gunung atau sepeda balap kini beralih ke sepeda lipat.

Sementara mengenai omzet Iman enggan menyebutkannya. Tapi yang pasti ia menegaskan transaksi terus meningkat hingga dua kali lipat dari biasanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com