LONDON, KOMPAS.com - Dua negara ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China, menjadi kurang kompetitif lantaran perang dagang.
Hingga saat ini pun belum tampak adanya resolusi jangka pendek di antara kedua negara.
Dilansir dari BBC, Kamis (18/6/2020), baik China dan AS mengalami penurunan peringkat daya saing dalam daftar World Competitiveness Rankings untuk tahun ini.
Baca juga: Ini Daftar Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Adapun beberapa negara, termasuk Singapura, Denmark, dan Swiss mengalami kenaikan daya saing.
Survei yang dilakukan Institute for Management Development (IMD) menyatakan, penanganan pandemi virus corona yang dilakukan ketiga negara membantu memperkuat posisi daya saing mereka.
Peringkat daya saing AS merosot 7 peringkat ke peringkat 10. Sementara itu, peringkat daya saing China anjlok 6 poin menjadi peringkat 20.
Kedua negara raksasa ekonomi tersebut terlibat dalam perang dagang sejak tahun 2018, termasuk perang tarif impor atas banyak negara.
Perang dagang telah meningkatkan ketidakpastian untuk aktivitas bisnis, faktor yang memberatkan daya saing kedua negara.
"Perang dagang telah menghancurkan ekonomi AS dan China, membalik lajut pertumbuhan positif kedua negara," ujar IMD dalam laporannya.
Baca juga: Daya Saing Rantai Nilai Global RI Masih Lemah, Ini Buktinya
Singapura menjadi negara berdaya saing tertinggi di dunia untuk dua tahun berturut-turut, diikuti oleh Denmark dan Swiss. Adapun Belanda dan Hong Kong masing-masing berada pada peringkat empat dan lima.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.