JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak instrumen investasi yang dapat Anda pilih untuk menumbuhkan uang Anda, termasuk obligasi dan reksa dana.
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, BUMN, atau perusahaan swasta.
Saat ini, pasar obligasi Indonesia diproyeksikan bakal memberi peluang investasi yang menarik di tahun 2020.
Baca juga: Mau Investasi Saat Pandemi, Pilih Reksa Dana Atau Obligasi?
Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, meski tidak setinggi tahun lalu, potensi hasil dan peluang di pasar obligasi masih menarik bagi investor yang ingin mengurangi risiko atau volatilitas.
“Target imbal hasil obligasi domestik sampai akhir tahun di kisaran 6,5 persen sampai dengan 7 persen,” kata Freddy melalui siaran media, Jumat (19/6/2020).
Freddy mengatakan peluang investasi obligasi didukung oleh rendahnya suku bunga global dan domestik, stabilitas nilai tukar Rupiah, dan kondisi kepemilikan investor asing yang sudah sangat rendah.
Sementara itu, berinvestasi dalam reksa dana pendapatan tetap tentunya tidak kalah menarik. Selain bisa dimiliki dari nilai terendah, instrumen investasi reksa dana juga lebih mudah dalam pengelolaannya dengan profit yang bervariasi bergatung risiko.
Baca juga: Investasi Obligasi dan Saham Tahun 2020 Masih Cerah
Lalu mana lebih untung, obligasi atau reksa dana pendapatan tetap ?
Sebelum memutuskan, simak beberapa pertimbangan yang bisa Anda lakukan ketika bingung akan memilih investasi pada instrument obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Antara lain sebagai berikut.
Investasi secara langsung pada instrumen obligasi membutuhkan dana yang relatif besar. ORI atau Obligasi Ritel Indonesia sebagai salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN), pembeliannya membutuhkan dana minimal Rp 1 juta.
Demikian juga dengan obligasi korporasi, minimal investasinya Rp 1 juta. Untuk membelinya, investor harus melengkapi data berupa KTP, rekening bank, dan NPWP.
“Reksa dana pendapatan tetap, minimal investasinya hanya Rp 10.000, dan dokumen yang dipersyaratkan hanya KTP dan rekening bank,” kata Freddy.
Baca juga: Reksa Dana Apa yang Cocok Dipilih untuk Investor Pemula Saat Pandemi?
Seorang investor ritel atau individu hanya dapat membeli ORI yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada masa penawaran perdana secara online atau melalui mitra distribusi, dan masa penjualan kembali (pencairan) yang sangat terbatas hanya pada waktu-waktu tertentu.
Sementara reksa dana pendapatan tetap bisa dibeli kapan pun, melalui manajer investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.