Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi New Normal, Ini yang Dilakukan Kopi Kenangan

Kompas.com - 19/06/2020, 17:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki masa new normal yang saat ini sedang gencar-gencarnya dibahas oleh pemerintah, membuat para pengusaha ritel kopi pun untuk melakukan beberapa persiapan.

Chief Operating Officer dan Co-Founder Kopi Kenangan James Prananto mengatakan, untuk memasuki masa new normal, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan. Salah satunya yaitu menyediakan mesin sterilizer atau mesin yang sering disebut dengan mesin Upang.

Ia menyebut melalui mesin ini semua barang-barang yang akan digunakan untuk meracik kopi harus dimasukan terlebih dahulu ke dalam mesin untuk di strerilkan.

"Jadi di semua toko Kopi Kenangan sudah kita taruh mesin-mesinnya untuk digunakan. Bisa dibilang mungkin kita yang pertama kali melakukan hal ini dibandingkan kopi shop lainnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Pendiri Facebook Bakal Gabung ke Dewan Direksi Kopi Kenangan

Selain itu, lanjut dia, ketika new normal nanti mulai diberlakukan, pihaknya juga akan melakukan beberapa protokol kesehatan. Seperti mewajibkan para pegawainya untuk menggunakan masker serta wajib untuk menyuci tangan secara rutin menggunakan hand glove yang telah disediakan.

Di samping itu, untuk memberikan tingkat kepercayaan dan kenyamanan kepada para pelanggannya pada saat memesan Kopi Kenangan secara online, pihaknya akan memberikan Care Card. Nantinya Care Card tersebut berisikan informasi seputar nama barista yang menyajikan, suhu tubuh hinga informasi tentang mitra yang melakukan pengantaran.

"Jadi kalau ada yang mesan online kami selalu menyelipkan Care Card di dalamnya. Care card tersebut isinya seputar informasi nama driver mitra kami dan barista yang saat itu sedang bertugas serta informasi suhu tubuh mereka masing-masing," katanya.

Pesanan yang disiapkan pun dipastikan terbungkus dengan rapih dengan menggunakan tali plastik yang tentunya sudah disterilkan.

Sementara mengenai layanan Dine In atau makan di tempat, James menyebut memang nantinya ada beberapa outlet yang akan membuka layanan ini. Namun dengan syarat harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Misalnya saja, pihaknya nanti akan membatasi jumlah pengunjung Dine In, menyediakan hand sanitizer hingga melakukan Physical Distancing dengan memberikan jarak 1 meter antar meja.

"Kami juga menghimbau para pelanggan kami agar melakukan metode pembayaran secara non-tunai atau Cashless untuk mengurangi kontak langsung antar pelanggan dengan petugas kasir yang bertugas," jelas dia.

Baca juga: Kopi Kenangan Beri 50.000 Cangkir Kopi Gratis ke Tenaga Medis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com