Berdasarkan database kampus tersebut, beberapa gubernur dan direktur Bank of England diketahui memiliki budak.
Para individual tersebut mendapatkan kompensasi dari pemerintah Inggris ketika perbudakan dihilangkan. Mereka mengantongi beberapa ribu poundsterling lantaran telah melakukan pembebasan terhadap budak.
Juru bicara Bank of England dalam sebuah keterangannya mengatakan, perbudakan yang dilakukan pada kisaran abad ke-18 dan 19 merupakan bagian sejarah yang tidak dapat diterima.
Pihaknya pun mengungkapkan permintaan maaf atas peran gubernur dan direktur pendahulu yang terlibat dalam perbudakan budak.
Saat ini, perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia tengah bergulat dengan cara mengatasi ketidakadilan rasial.
Perusahaan-perusahaan tua di Inggris, seperti Lloyd's of London yang merupakan pasar asuransi tertua di dunia, serta perusahaan waralaba pub Greene King mengakui keterlibatan mereka terhadap perbudakan pekan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.