Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Krakatau Steel Lepas Seluruh Saham KRAS Miliknya

Kompas.com - 22/06/2020, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim menjual seluruh sahamnya atau sekitar 5,4 juta lembar saham di perusahaan itu.  Jumlah tersebut setara dengan 0,028 persen total saham KRAS.

Silmy melepas saham KRAS pada tanggal yang sama yakni di 11 Juni 2020, namun dengan harga berbeda, mulai Rp 278, Rp 280, Rp 282 dan Rp 284 per saham.

Sayang, dalam surat Silmy ke Bursa Efek Indonesia tak disebutkan jumlah masing-masing saham KRAS yang dilepas orang nomer satu di KRAS ini.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (21/6/2020), Silmy menyebut penjualan saham KRAS tersebut untuk keperluan pribadi. Pasca penjualan saham tersebut, kepemilikan saham Silmy di KRAS menjadi 0 persen.

Baca juga: Jual Saham Amazon, Jeff Bezos Raup Rp 25 Triliun Dalam 2 Hari

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/6/2020), harga KRAS naik 2,05 persen menjadi Rp 298. Level tertinggi pada perdagangan akhir pekan di level Rp 310.

Jika merujuk data RTI, selama sebulan hingga Jumat 12 Juni, harga saham KRAS naik sebesar 69,32 persen. Saham KRAS terus mendaki pasca Krakatau Steeel melaporkan berhasil meraih laba bersih pada kuartal I tahun 2020 sebesar 74,1 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,07 triliun, pasca 8 tahun merugi.

Puncaknya, saham KRAS melesat 25 persen hingga terkena auto reject atas (ARA)

Perbaikan kinerja KRAS karena penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8 persen dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5 persen.

Silmy menyebut, pihaknya telah perbaikan bisnis sejak tahun 2019 dan hasilnya mulai terlihat di kuartal I tahun ini. Antara lain program restrukturisasi dan transformasi.

Baca juga: Direktur Gudang Garam Ini Lepas Seluruh Saham GGRM Miliknya

Salah satu hasil positif KRAS penurunan biaya operasi (operating expenses) induk turun 31 persen menjadi 46,8 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Kinerja positif KRAS di kuartal I tahun ini, tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam melakukan efisiensi. Di awal tahun 2020, KRAS mampu meningkatkan produktivitas karyawan melalui program optimalisasi tenaga kerja.

Di bulan Januari 2020, optimalisasi kerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) meningkat 43 persen jika dibanding dengan pada saat tahun berjalan di 2019.

Baca juga: 8 Tahun Merugi, Krakatau Steel Akhirnya Cetak Laba Rp 1,07 Triliun

Selain itu, beban penggunaan energi, consumable, utility, biaya tetap, dan suku cadang KRAS mengalami penurunan, sehingga total penurunan biaya di Januari 2020 mencapai 28 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk cash to cash cycle juga mengalami percepatan siklus 40 hari atau sekitar 41 persen pada Desember 2019 dibanding dengan periode di sepanjang tahun 2018.

“Atas upaya-upaya efisiensi, Krakatau Steel telah berhasil melakukan penghematan biaya sebesar 130 juta dollar AS pada kuartal I tahun 2020,” ujar Silmy. (Titis Nurdiana)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dirut Krakatau Steel Silmy Karim lepas seluruh sahamnya di KRAS, untuk apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com