Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelanjutan Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Kini di Tangan Sultan

Kompas.com - 22/06/2020, 17:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta saat ini tinggal menunggu izin dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X. Jalan bebas hambatan ini merupakan bagian dari Tol Trans Jawa.

Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Solo, Galih Alfandi, mengatakan pihaknya masih menunggu izin penetapan lokasi (IPL) dari Gubernur DIY.

"IPL Jalan Tol Yogyakarta-Solo ditargetkan dapat turun pada Juli tahun ini," kata Galih dikutip dari Antara, Senin (22/6/2020).

Menurut dia, setelah IPL turun maka proses pematokan rute of way (ROW) dan tahapan lainnya mulai pengukuran ricikan, inventarisasi bangunan dan tanaman pematokan ROW, musyawarah harga, pembayaran hingga pelepasan hak serta sertifikasi bisa dilakukan.

Baca juga: Ada 15 Jalan Tol Baru yang Akan Diresmikan di 2020

"Penyelesaian konsultasi publik yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 sudah selesai dilakukan. Setelah seluruh tahapan konsultasi publik selesai, kami masih menunggu terbitnya IPL," kata dia. 

Ia mengatakan, diharapkan IPL bisa turun pada Juli sesuai target tahapan rencana pembangunan jalan yang sudah dijadwalkan. Jika IPL sudah diterbitkan maka seluruh kegiatan lanjutan terkait proyek tersebut akan dilanjutkan sesuai protokol kesehatan.

"Setiap kegiatan nantinya, kami tentu menerapkan protokol kesehatan. Mulai memakai masker, cuci tangan dan lainnya," ungkap Galih. 

Proses konsultasi publik jalan tol Yogyakarta-Solo terpaksa dihentikan saat pandemi Covid-19 pada Maret lalu. Dari 13 desa yang dilewati tol Yogyakarta-Solo hanya delapan desa yang saat itu belum menggelar konsultasi publik.

Baca juga: Sudah Ribuan Kendaraan ke Jakarta Dipaksa Putar Balik di Tol

Delapan desa tersebut meliputi Desa Tirtomartani, Maguwoharjo, Condongcatur, Caturtunggal, Sariharjo, Sinduadi, Trihanggo dan Tlogoadi.

Kepala Dinas Dispertaru DIY Krido Suprayitno mengatakan kelanjutan konsultasi publik selama pandemi Covid-19 dilakukan dengan tidak mengumpulkan warga tetapi digelar secara "door to door".

"Delapan desa tersisa yang terkendala situasi dan kondisi pandemi Covid-19 sudah selesai pelaksanaan konsultasi publiknya. Kami tetap memerhatikan prosedur protokol kesehatan. Hasilnya baru saya rekap," kata dia. 

Krido mengatakan, dengan skema konsultasi publik seperti itu ke depan diharapkan tahapan-tahapan kegiatan rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo tidak terganggu atau masih sesuai jadwal yang ditentukan.

Baca juga: New Normal, Begini Prosedur Operasional Tol Laut

Setidaknya, ada tiga ruas tol yang akan dibangun pemerintah pusat yang melewati wilayah Yogyakarta, yaitu ruas Bawen-Yogyakarta, Solo-Yogyakarta, dan Cilacap-Yogyakarta.

Sebagai informasi, tahun 2017 lalu, rencana pembangunan tol yang tersambung ke Yogyakarta sempat mendapat penolakan dari Sultan Hamengku Buwono X yang khawatir, adanya jalan tol itu bisa mengganggu perekonomian masyarakat.

Terlebih, terbatasnya ruang terbuka di Yogyakarta yang tidak memungkinkan dibangun jalan bebas hambatan yang tertutup dan tak semua orang bisa masuk.

Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa ia memahami kekhawatiran Gubernur DIY tersebut.

Baca juga: Sederet Aturan New Normal di Rest Area Jasa Marga yang Wajib Dipatuhi

Apalagi, jika sampai penduduk setempat justru tidak dapat menikmati hasil pembangunan. Pemerintah juga tengah berupaya meningkatkan konektivitas di Selatan Jawa agar bisa menyamai sisi Utara Jawa. 

"Ini juga harus kita perhatikan, kita tidak mau justru masyarakat setempat tidak menikmati pembangunan," kata Luhut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com