Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina Bantah Akan Jual Aset Negara

Kompas.com - 22/06/2020, 18:43 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membantah informasi yang menyebutkan perseroaannya akan melakukan langkah privatisasi.

Menurut dia, anak usaha Pertamina lah yang akan dijadikan perusahaan publik. Hal tersebut sesuai dengan arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

“Yang disampikan, ditargetkan bukan privatisasi, ini bukan pelepasan saham negara, tapi IPO anak perusahaan Pertamina,” ujar Nicke saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Penjualan BBM Pertamina Meningkat Sepanjang Tahun 2019, ini Penyebabnya

Nicke menjelaskan, pihaknya tak akan menjual aset milik negara. Apalagi menjual aset berupa kilang minyak yang saat ini dikelola oleh perseroaannya.

“Di upstream di sini asetnya milik negara yang diserahkan oleh pemerintah dan K3S adalah hak pengelolaan. Jadi aset adalah dipegang pemerintah. WK yang diserahkan ke Pertamina dan K3S adalah pengelolaan, dalam jangka waktu, setelah jangka waktu selesai dibalikan ke negara,” kata Nicke.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah memberi target kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Target tersebut harus bisa dipenuhi Nicke dalam dua tahun ke depan. Jika tak terpenuhi, kata Erick, hal tersebut bisa mempengaruhi Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkannya.

Baca juga: Pertamina Setorkan Rp 181,5 Triliun ke Negara pada 2019

KPI sendiri merupakan patokan Erick dalam menilai kinerja bos-bos BUMN.

“Jadi kita akan targetkan dua tahun ke depan Bu Nicke harus bisa melakukan go public 1-2 sub holding (Pertamina). Ini menjadi bagian juga transparansi dan akuntabilitas dan juga bisa jelas secara KPI. Ini yang kita lakukan," ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com